Suara.com - NITI Aayog melaporkan bahwa adopsi lebih banyak kendaraan listrik dan dapat membantu India menghemat hampir 60 miliar dolar AS atau kisaran Rp799 triliunan, yang dialokasikan untuk biaya energi pada 2030.
Laporan di atas menjadi solusi mobilitas transformatif yang menawarkan peta jalan selama 15 tahun untuk elektrifikasi kendaraan di India. Ini merekomendasikan tiga perubahan besar, meliputi transisi dari kepemilikan kendaraan pribadi ke pengguna bersama, mulai dari kendaraan konvensional hingga kendaraan listrik, dan dari kota yang dirancang untuk mobil ke kota yang dirancang untuk manusia.
Sebuah sumber mengatakan kepada Reuters dikutip NDTV bahwa laporan ini kemungkinan akan menjadi dasar kebijakan mobil ramah lingkungan yang baru.
"Transformasi semacam itu dapat menempatkan India sebagai pemimpin global dalam mobilitas penumpang yang bersih, bersama, dan terhubung, sekaligus menetapkan model solusi rendah karbon untuk diikuti negara-negara berkembang lainnya," tulis laporan yang dibuat Rocky Mountain Institute.
Salah satu rekomendasi utama adalah membatasi pendaftaran mobil bensin dan diesel melalui undian publik, memberikan insentif fiskal dan moneter serta subsidi untuk mendorong penjualan kendaraan listrik. Selain itu juga menggunakan pendapatan pajak dari penjualan mobil bensin dan diesel untuk memasang stasiun pengisian listrik.
Dari laporan itu juga ada usulan mengurangi tingkat suku bunga dan tarif listrik untuk taksi listrik, membentuk konsorsium untuk memproduksi baterai standar dan komponen umum untuk menurunkan biaya mereka, serta membangun fasilitas penukar baterai.
Selanjutnya, sebuah laporan yang dibuat salah satu badan terkemuka India menyarankan untuk membentuk badan pengawas yang akan membuat, memperbarui, dan menyederhanakan kerangka peraturan untuk kendaraan listrik di negara tersebut.
Berita Terkait
-
Audi Juga Akan Buat Mobil Listrik Murah Pesaing Tesla Model 3
-
Raksasa Cina Investasikan Rp86 T untuk Pabrik Mobil Listrik
-
Harga Mobil Listrik Bisa Saingi Mobil 'Kuno' setelah 2025
-
Bos VW: Apapun yang Tesla Lakukan, Kami Bisa Lebih Baik
-
Ikut Kontes Mobil Listrik Internasional, Tim UII Kekurangan Dana
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Terpopuler: City Car Seharga Xmax hingga Motor Matic Paling Irit Sesuai Gaji Guru
-
Suzuki Grand Vitara Terima Sentuhan Baru di GJAW 2025
-
5 Motor Touring Bekas di Bawah Rp20 Juta, Masih Nyaman untuk Jarak Jauh
-
MG Bawa Jajaran Kendaraan Elektrifikasi ke GJAW 2025
-
Lepas L8 Versi Setir Kanan Debut Global di Indonesia, Incar Segmen SUV Premium
-
DFSK Gelora E Ditawarkan dengan Harga Lebih Terjangkau di GJAW 2025
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Veloz? Versi Hybrid Resmi Diluncurkan di Indonesia
-
5 Motor Matic Bekas Alternatif Nmax yang Tahan Banting untuk Jalanan Pegunungan
-
5 Rekomendasi Parfum Mobil yang Aman Buat AC dan Aromanya Enak Buat Hidung
-
Wuling New Alvez Tampil Lebih Stylish Berkat Sejumlah Penyegaran