Suara.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan bahwa pemberlakuan sistem ganjil genap untuk kendaraan bermotor telah membuat sejumlah jalur arteri lebih sepi dari hari-hari biasanya. Demikian dikutip dari kantor berita Antara.
"Misalnya dalam jam yang sama, keseharian volume kendaraan berapa, dan dibandingkan saat adanya ganjil genap. Namun secara kasat mata juga terlihat menurun," papar Ema Sumarna di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/8/2021).
Ia juga memastikan bahwa adanya sistem ganjil genap ini tidak menyebabkan kemacetan di kawasan lain akibat pengalihan arus kendaraan yang tidak boleh melintas.
Menurut Ema Sumarna, petugas Kepolisian telah mengatur lalu lintas hingga tidak terjadi kepadatan di sekitar kawasan dengan penyekatan ganjil genap.
"Dan pemberlakuannya harus humanis. Juga ada pengecualian, seperti ojek online dan angkutan barang dibebaskan. Juga penghuni jalur ini bila menunjukkan identitas, dan pengunjung hotel asal menunjukkan bukti," tambahnya.
Penerapan ganjil genap diperlukan dalam upaya menekan mobilitas masyarakat. Meski saat ini indikator penurunan COVID-19 telah terjadi di Bandung, namun antisipasi harus tetap dilakukan.
"Jadi selain ingin mengendalikan, kami juga mengedukasi masyarakat bahwa Bandung ini di PPKM level empat," tukas Ema Sumarna.
Adapun penyekatan di Kota Bandung dilakukan di dua titik, yaitu:
- Jalan Asia Afrika, mulai dari Simpang Tamblong-Asia Afrika hingga Simpang Otista-Asia Afrika
- Jalan Ir Djuanda, mulai dari Simpang Cikapayang, hingga Simpang Dago
Pemberlakuan ganjil genap dilakukan pada dua waktu:
Baca Juga: Gunakan ETLE, Ini Penjelasan Ilmiah Perlunya Pelat Nomor Warna Dasar Putih
- Pukul 08.00 - 10.00 WIB
- Pukul 16.00 - 18.00 WIB.
Tag
Berita Terkait
-
Hanya Hitungan Jam,Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Berakhir Hari Ini
-
Daftar Daerah yang Masih Berlakukan Pemutihan Pajak Kendaraan 2025
-
Pejabat Aktif Kemenperin Ditunjuk Jadi Ketua Umum GAIKINDO Periode 2025 - 2028
-
Ini Penguasa Pasar Mobil Indonesia Bulan Juli 2025
-
Dedi Mulyadi Larang Study Tour, Sejumlah Kepala Daerah di Jabar Membangkang, Siapa Saja?
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Sudah Ekspor 3 Juta Unit Mobil, Toyota Siap Perkuat R&D di Indonesia
-
Getaran New Honda ADV160 Siap Guncang Yogyakarta, Catat Jadwalnya
-
Harga Bikin Kaget, Honda PCX 160 Roadsync di Tetangga Indonesia Kok Tembus 76 Juta?
-
7 Menit Isi Penuh! Zeekr 001 Buktikan Mobil Listrik Tidak Harus Lama Ngecas
-
Lexus Milik Yai Mim Disorot, Berapa Biaya Bikin Pelat Nomor Cantik Mobil?
-
Motor Listrik BYD Siap Meluncur, Tenaganya Bikin NMAX dan PCX Mundur
-
Mild vs Full Hybrid: Mana yang Lebih Hemat BBM? Toyota Ungkap Perbedaannya!
-
NMAX dan PCX Membosankan? Intip Pesona SYM Naga 155 dengan Desain Moge Look
-
Etanol 10 Persen Bikin Geger, Tengok Dulu Standar Bensin di Amerika yang Tembus Nyaris 90 Persen
-
7 Rekomendasi Motor Listrik Murah, Ramah Lingkungan Mulai Rp6 Jutaan