Suara.com - Kementerian Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengimbau masyarakat untuk kembali ke Jabodetabek setelah 2 Januari 2022 guna menghindari kemacetan. Demikian dikutip dari kantor berita Antara.
"Kami mengimbau bagi masyarakat yang berlibur atau yang ke luar kota untuk mengantisipasi adanya kepadatan arus lalu lintas baik di jalan tol maupun jalan non tol," jelas Budi Setiyadi.
Untuk itu dianjurkan untuk kembali ke Jabodetabek sesudah 2 Januari 2022, seperti hari ini, Senin (3/1/2022) atau Selasa (4/1/2022).
"Tujuannya agar tidak menumpuk di waktu yang bersamaan," jelas Budi Setiyadi dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Minggu (2/1/2022).
Berdasarkan data sementara yang dihimpun oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat per 1 Januari 2022 (shift 1), jumlah kendaraan yang ke luar Jabodetabek di jalan tol pada periode 17 Desember 2021 sampai 1 Januari 2022 turun sebesar 0,5 persen (sejumlah 2,358,482 kendaraan) terhadap normal atau turun 6,4 persen dari Tahun 2020.
Sementara jumlah kendaraan yang masuk Jabodetabek melalui jalan tol pada periode 17 Desember 2021 sampai dengan 1 Januari 2022 sebanyak 2,218,495 kendaraan atau naik 3,3 persen terhadap normal atau turun 5,7 persen dari Tahun 2020.
Angka ini disebutkan Budi Setiyadi dari hasil pantauan lalu lintas ke luar masuk Jabodetabek di 4 gerbang tol utama (Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa, dan Ciawi).
"Hingga 1 Januari 2022, volume Lalu Lintas Kumulatif keluar Jabodetabek 2,36 juta kendaraan, masuk Jabodetabek 2,22 juta, sehingga terdapat sejumlah 140 ribu kendaraan belum kembali ke Jabodetabek," tukasnya.
Sementara itu, kondisi di jalan nasional non-tol arah keluar Jabodetabek terjadi kenaikan sebesar 8 persen dari normal 2021 semula 107 ribu menjadi 115 ribu kendaraan atau turun 11 persen dari Natal dan Tahun Baru 2020, semula 130 ribu menjadi 115 ribu kendaraan.
Baca Juga: Goodyear ElectricDrive GT, Ban Khusus Mobil Listrik
Di sisi lain, arah masuk Jabodetabek di jalan nasional non tol juga mengalami kenaikan 10 persen dari normal 2021 semula 110 ribu menjadi 121 ribu kendaraan, atau turun 17 persen dari Natal dan Tahun Baru 2020, semula 145 ribu menjadi 121 ribu kendaraan.
Sedangkan untuk kondisi angkutan jalan, pergerakan rata-rata harian keberangkatan penumpang mengalami kenaikan sebesar 24 persen dari normal 2021, semula 46 ribu menjadi 57 ribu penumpang.
Kemudian pergerakan rata-rata harian kedatangan penumpang juga naik sekitar 25 persen dari normal 2021, semula 39 ribu penumpang menjadi 48 ribu penumpang.
Lebih lanjut lagi, Dirjen Budi memaparkan kondisi angkutan penyeberangan yakni pergerakan rata-rata harian pada lintas Merak-Bakauheni terdapat kenaikan pada pergerakan penumpang sebesar 11 persen, kendaraan R2 naik 44 persen, kendaraan R4 naik 19 persen, kendaraan Bus naik 7 persen, dan kendaraan R4 campur naik 3 persen, hanya kendaraan truk yang mengalami penurunan sebesar 11 persen jika dibandingkan saat normal dengan masa pengendalian.
"Kondisi serupa terjadi pada pergerakan rata-rata harian pada lintas Ketapang-Gilimanuk pergerakan penumpang naik 16 persen, kendaraan R2 naik 18 persen, kendaraan R4 naik 22 persen, kendaraan Bus naik 4 persen, kendaraan truk turun 13 persen dan kendaraan R4 campur naik 4 persen jika dibandingkan saat normal dengan masa pengendalian," katanya.
Di sisi lain, untuk pergerakan rata-rata harian pada lintas Padangbai-Lembar pergerakan penumpang naik 14 persen, kendaraan R2 naik 18 persen, kendaraan R4 naik 3 persen, kendaraan Bus naik 28 persen, kendaraan truk turun 8 persen dan kendaraan R4 campur naik 3 persen jika dibandingkan saat normal dengan masa pengendalian.
Berita Terkait
-
Anggaran Rp19 Triliun Belum Terserap: Apa yang Terjadi di Kemenhub Menjelang Tutup Buku 2025?
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 30 Oktober 2025: Hujan Ringan di Bali dan Jabodetabek
-
Pemerintahan Prabowo Genap Setahun, Kemenhub Fokus Konektivitas dan Keselamatan
-
Jabodetabek Darurat Lingkungan, Menteri LH: Semua Sungai Tercemar!
-
Integrasikan Transum di Dukuh Atas, Pramono Targetkan Jakarta Punya 'Cincin Donat' Tahun 2026
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Suzuki Grand Vitara Terima Sentuhan Baru di GJAW 2025
-
5 Motor Touring Bekas di Bawah Rp20 Juta, Masih Nyaman untuk Jarak Jauh
-
MG Bawa Jajaran Kendaraan Elektrifikasi ke GJAW 2025
-
Lepas L8 Versi Setir Kanan Debut Global di Indonesia, Incar Segmen SUV Premium
-
DFSK Gelora E Ditawarkan dengan Harga Lebih Terjangkau di GJAW 2025
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Veloz? Versi Hybrid Resmi Diluncurkan di Indonesia
-
5 Motor Matic Bekas Alternatif Nmax yang Tahan Banting untuk Jalanan Pegunungan
-
5 Rekomendasi Parfum Mobil yang Aman Buat AC dan Aromanya Enak Buat Hidung
-
Wuling New Alvez Tampil Lebih Stylish Berkat Sejumlah Penyegaran
-
5 Rekomendasi Mobil Matic Rp50 Jutaan buat Ibu-Ibu Antar Jemput Anak Sekolah