Suara.com - Kehadiran produsen mobil listrik China tanpa investasi pabrik yang meramaikan industri otomotif tanah air mulai menelan korban.
Kondisi ini rupanya membuat perusahaan yang telah menggelontorkan investasi di Indonesia seperti Hyundai cukup kewalahan menghadapi gempuran mobil listrik China.
Sebagaimana disampaikan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Lamhot Sinaga dalam kunjungannya ke PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMID), ia menyatakan bahwa kapasitas produksi pabrikan mengalami penurunan sekitar 30 persen sejak periode 2022 imbas persaingan dengan kendaraan listrik impor yang tidak berinvestasi di dalam negeri.
"Dari 2022 sampai sekarang kelihatannya mereka mengalami jumlah yang menurun dari kapasitas produksinya sekitar 30 persen, dan ternyata memang ada masalah yang mereka hadapi yaitu di mana datangnya mobil-mobil listrik yang mereka tidak perlu investasi di Indonesia," kata Lamhot, dikutip dari akun Instagram @ DPR RI, Rabu (12/2/2025).
Menurut Lamhot, mobil listrik impor yang beredar di pasaran memiliki harga yang lebih murah karena tidak menanggung biaya investasi di Indonesia, sehingga daya saing Hyundai sebagai investor awal menjadi terganggu.
Diketahui kebanyakan merek mobil listrik China yang datang ke Indonesia masih bersatu numpang atau memanfaatkan fasilitas pabrik PT Handal Indonesia Motor (HIM) untuk melakukan perakitan.
Nama-nama merek mobil China tersebut adalah Chery, Neta, Jetour, Aletra, BAIC, dan Jaecoo. Terbaru adalah Geely yang kembali masuk ke Indonesia dengan menggandeng HIM untuk melakukan proses perakitan.
Sementara BYD masih memilih untuk memboyong kendaraan mereka secara utuh dari China atau bersatus completely build up (CBU).
Perusahaan mobil listrik asal China memanfaatkan Kebijakan Peraturan Presiden No. 55/2019 yang dilanjuti aturan BKPM No. 1/2024 yang memungkinkan untuk mendapat pembebasan bea masuk dan insentif PPnBM untuk BEV.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Listrik Bekas: Apa Saja yang Harus Diperhatikan? Ini Kata Pakar
Meski demikian dari banyaknya merek mobil China yang datang, hampir semuanya memiliki komitmen untuk membangun pabrik sendiri di Indonesia.
Hanya saja memang dengan catatan jika demand atau permintaan akan produk mereka terpenuhi. Salah satunya BYD yang membangun pabrik dengan investasi mencapai Rp16 triliun di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Subang, Jawa Barat.
Pabrik tersebut dipersiapkan untuk memproduksi jajaran produk mobil listrik yang dipasarkan di Indonesia dan untuk kepentingan ekspor.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
Terkini
-
5 Rekomendasi Ban Motor Non-tubeless Tidak Gampang Bocor dan Anti Licin
-
7 Mobil Bekas Selevel Brio untuk Keluarga Kecil, Harga di Bawah Rp70 Juta
-
MG Tawarkan Harga Khusus untuk Rangkaian Produk Kendaraan Listrik di GJAW 2025
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas untuk Orang Tua 50 Tahun ke Atas
-
Puncak Blackauto Battle 2025 Diikuti 100 Mobil Modifikasi Terbaik Tanah Air
-
Sejak Diluncurkan Penjualan Mitsubishi Destinator Melebihi Target, Kini Jadi Car of the Year
-
Chery Tegaskan Dominasi di Pasar Eropa Lewat Model TIGGO 8 CSH
-
5 Rekomendasi Motor Matic untuk Pemilik Tubuh Besar: Anti Goyang, Tenaga Maksimal
-
Nikmati Perayaan 55 Tahun Mitsubishi Motors di GJAW 2025 dengan Program Sales & After Sales Spesial
-
MAXUS Guncang GJAW 2025: Hadirkan MPEV Premium Idaman, Aman, dan Nyaman