- Pemerintah segera terapkan bensin campur bioetanol E5 sebagai bahan bakar ramah lingkungan baru.
- Kabar baik! Kendaraan modern yang lolos regulasi emisi terkini dipastikan aman menenggak bensin etanol.
- Awas! Kendaraan keluaran lama sangat berisiko mengalami kerusakan komponen vital jika nekat pakai bioetanol.
Suara.com - Bensin bioetanol datang, dan rumornya bisa bikin mesin kendaraan tua terancam. Benarkah demikian?
Seperti diketahui, pemerintah Indonesia memang tengah bersiap untuk meluncurkan bahan bakar bensin dengan campuran etanol hingga 5 persen (E5).
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan di Tanah Air.
Namun, pertanyaan terbesarnya: apakah semua jenis kendaraan, dari motor matic harian hingga mobil warisan orang tua, aman menenggak "ramuan" baru ini?
Berikut sederet fakta yang bisa mencerahkan pertanyaan di atas dilansir dari berbagai sumber.
Fakta 1: Mesin Modern Aman, Mesin Jadul Wajib Waspada
Kabar baik bagi pemilik kendaraan baru. Kendaraan yang sudah mengikuti standar emisi terbaru pada dasarnya dirancang lebih toleran terhadap bahan bakar alternatif.
Artinya, jika kendaraanmu tergolong baru dan sudah memenuhi standar emisi modern, penggunaan bensin E5 relatif aman.
Sebaliknya, inilah peringatan keras bagi para pemilik kendaraan lawas atau yang teknologinya belum secanggih sekarang.
Baca Juga: Apa itu Etanol yang Mau Dicampurkan ke BBM oleh Pemerintah?
Fakta 2: Deretan "Penyakit" Bensin Etanol di Kendaraan Tua
Mengapa pada kendaraan lama begitu rentan? Sifat kimia etanol berbeda drastis dengan bensin murni, dan ini bisa menjadi malapetaka bagi komponen-komponen yang tidak dirancang untuk itu.
Pada kendaraan lama, material yang terbuat dari paduan karet alam akan mengalami swelling (melar) dan material logam yang tidak tahan korosi akan terkorosi.
Berikut adalah rincian masalah yang bisa timbul:
- Musuh dalam Selimut Bernama Air:
Etanol punya sifat higroskopis, artinya sangat mudah menyerap uap air dari udara.
Air yang terperangkap dalam sistem bahan bakar akan menjadi pemicu utama korosi atau karat pada komponen logam, seperti tangki dan saluran bensin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Berapa Harga Etanol di Indonesia? Bakal Jadi Campuran BBM
-
Ramai Soal Etanol Jadi Campuran BBM, Mobil Ini Sudah Minum Etanol Murni
-
Trik dan Tips agar Cat Mobil Selalu Kinclong, Nggak Cepat Kusam
-
14 Mobil Bekas Oktober 2025 Mulai Rp50 Jutaan, Pas untuk Mahasiswa hingga Keluarga Kecil
-
Mazda 6 Stop Produksi di Negara Asalnya, Tapi Masih Dijual di Indonesia
-
Daftar Harga SUV Toyota Terbaru Oktober 2025: Kantong Aman, Tampilan Menawan
-
Daftar Harga Honda PCX Keluaran Lama dan Baru: Tahun 2018-2025
-
Daftar Harga Mobil Listrik BYD Oktober 2025: Atto Paling Murah, Seal Bikin Resah?
-
MG Permudah Konsumen Miliki Mobil Hybrid di Akhir Tahun
-
Dipakai Campuran BBM, Ketahui Manfaat dan Dampak Etanol untuk Kendaraan