Suara.com - Ekonom Utama Bank Dunia Jim Brumby memperkirakan perekonomian Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan terkait tingkat investasi yang tidak menentu serta penurunan sektor ekspor, yang menekan pertumbuhan ekonomi pada angka 5,3 persen di 2014.
Untuk itu, melaksanakan reformasi kebijakan serta mengurangi ketidakpastian kebijakan, merupakan upaya yang dapat dilakukan pemerintah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, yang telah mencapai 5,7 persen pada 2013.
Jim menambahkan salah satu reformasi kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah adalah menyesuaikan harga BBM untuk mengurangi beban belanja subsidi energi yang diperkirakan meningkat dari alokasi dalam APBN 2014.
Bank Dunia memperkirakan belanja subsidi akan meningkat hingga mencapai sekitar 2,6 persen terhadap PDB, bandingkan dengan 2,2 persen dari PDB pada 2013, apabila tidak ada penyusunan kebijakan yang berorientasi masa depan.
"Penyesuaian kebijakan harus menyangkut pengalihan belanja subsidi yang signifikan kepada kebutuhan yang lebih mendesak, seperti investasi bidang infrastruktur, perbaikan iklim investasi dan perbaikan pelayanan masyarakat," ujar Jim, Selasa (18/3/2014) seperti dilansir dari Antara.
Selain itu, penyempitan defisit neraca transaksi berjalan Indonesia pada triwulan empat tahun 2013 menjadi empat miliar dolar Amerika, menunjukkan adanya keberhasilan kebijakan moneter dan fleksibilitas kurs rupiah.
Jim menjelaskan tantangan terbaru yang dihadapi oleh Indonesia adalah terkait pelarangan sebagian ekspor mineral yang telah meningkatkan ketidakpastian di kalangan investor jangka panjang serta menambah beban APBN.
Bank Dunia memprediksi pelarangan tersebut akan berdampak negatif terhadap perdagangan bersih sebesar 12,5 miliar dolar Amerika dan kerugian dalam penerimaan fiskal dari royalti, pajak ekspor dan pajak penghasilan badan sejumlah 6,5 miliar dolar hingga tiga tahun mendatang.
"Melihat risiko ekonomi yang berkelanjutan dan agenda pembangunan Indonesia yang ambisius, pengurangan ketidakpastian kebijakan dan kelanjutan reformasi patut dijadikan prioritas," kata Jim. (Antara)
Berita Terkait
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, dan BP Naik Oktober 2025
-
Cek Harga BBM Terbaru Oktober 2025 Mulai Pertamina Hingga Shell, Sepakat Naik tanpa Kompromi
-
Harga BBM Vivo, Shell, dan BP Naik: Update Harga BBM Semua SPBU Hari Ini
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
Terkini
-
Investasi Rp6,4 Triliun di GOTO Diselidiki Kejagung, Intip Perkembangan Terbarunya
-
5 Cara Menagih Utang yang Susah Bayar Tanpa Bikin Hubungan Retak
-
Sumbang PDB Nasional, Sektor Pertambangan Jadi Penggerak Ekonomi Lokal di Berbagai Daerah
-
Bank BRI, BNI, Mandiri Kompak Gelar RUPSLB, Apa yang Dibahas?
-
Wamenprin Sebut Investor Siap Merelokasi Pabrik Bajanya ke RI, Pengusaha Menjerit: Jangan Pro Asing!
-
Rumah BUMN Telkom Komitmen Dukung Pelaku Usaha dengan Digitalisasi UMKM Binaan
-
Kredit Macet Pinjol Meningkat, Anak Muda Dominasi Paling Banyak yang Gagal Bayar
-
3 Fakta Mobil Bank Bawa Uang Rp 4,6 Miliar Terbakar Habis
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Harga Emas Antam Melonjak Tajam Hari Ini, Cek Rinciannya