Suara.com - Indeks regional melemah menyusul sanksi yang akan dijatuhkan Amerika dan negara-negara Uni Eropa kepada Rusia dalam konflik geopolitik di Ukraina. Selain itu, pelaku pasar juga masih menunggu hasil rapat Komite Federal Open Market yang berakhir hari ini.
Indeks MSCI Asia Pasifik turun 2 persen ke level 134,76 dan indeks Shanghai Composite anjlok 0,4 persen dan mengalami penurunan pertama dalam tiga hari terakhir.
“Investor masih hati-hati. Masih terjadi volatilitas terkait konflik di Ukraina. The Fed juga kemungkinan mempertahankan suku bunga rendah setidaknya hingga 18 bulan ke depan,” kata Matthew Sherwood, analis dari Perpetual Ltd.
Sementara itu, analis dari Zheshang Securities Co, Zhang Yanbing mengungkapkan, investor masih menanti dasar dari pasar. Ekonomi belum berjalan baik dan diterpa kasus kredit macet di sektor properti. “Depresiasi yuan juga menambah sentimen negatif,” kata Zhang.
Indeks Kospi di Korea Selatan tergelincir 0,1 persen dan indeks Straits Times di Singapura turun 0,6 persen dan indeks Taiex di Taiwan terjun bebas 0,5 persen. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik tipis 0,2 persen dan indeks NZX di Selandia Baru juga terangkat 0,5 persen. Di Jepang, indeks Topix jatuh 0,1 persen.
Di Jakarta, indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia bergerak naik 14 poin (0,2 persen) ke level 4.819. Volume perdagangan 5 miliar lot saham dengan nilai transaksi Rp7,7 triliun. (Bloomberg/RTI)
Tag
Berita Terkait
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
IHSG Tembus 7.937 Didorong Stimulus dan Kabar TikTok, Ini Proyeksi Analis Hari Ini
-
Stimulus Kebijakan Prabowo Dorong IHSG Menghijau Selasa Pagi
-
Ekonomi Dalam Negeri Makin Membaik Dorong IHSG Bergerak Menguat Hingga 1 Persen
-
IHSG Tembus 7.909 di Sesi I, Ini Daftar Saham Paling Banyak Dibeli
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu
-
3 Jenis BBM Shell Ini Masih Langka di Seluruh SPBU