Suara.com - Kementerian Perdagangan turut berpartisipasi pada Malaysia Internasional Halal Showcase (MIHAS) 2014 yang berlangsung pada 9-12 April 2014 di Kuala Lumpur, Malaysia.
“Sebagai salah satu produsen produk halal terbesar di dunia, partisipasi Kemendag diharapkan dapat memantapkan posisi Indonesia di pasar global. Terlebih ketika konsumen dunia mulai melirik produk halal,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional ,Nus Nuzulia Ishak, dalam laman kemendag.go.id.
Produk makanan olahan, kata Nus, masuk dalam salah satu dari 10 produk utama yang diharapkan mengalami pertumbuhan ekspor sebesar 10,5% - 11,5% dengan nilai ekspor sebesar 4,9-5 miliar dolar Amerika. Hal ini sebagaimana tertuang dalam target ekspor 2014 di mana produk nonmigas diharapkan memiliki pertumbuhan rata-rata sebesar 5,5% - 6,5% yang terdiri dari 10 produk utama, 10 produk potensial, dan 5 produk nonmigas lainnya.
Pada tahun lalu, MIHAS yang merupakan pameran dagang internasional dengan fokus pada produk halal diikuti oleh 463 exhibitor dari 30 negara dan dikunjungi oleh 18.223 pengunjung dari 65 negara. Lebih dari 69% pengunjung adalah trade buyers dan perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman dari negara-negara anggota ASEAN.
Kemendag melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) menampilkan Paviliun Indonesia bertemakan “Trade with Remarkable Indonesia” dan memfasilitasi 20 pengusaha yang bergerak di bidang produk halal, baik makanan dan minuman serta kosmetik.
Untuk mengoptimalkan partisipasi Indonesia pada MIHAS 2014, Kemendag bekerja sama dengan KBRI dan Atase Perdagangan (Atdag) di Kuala Lumpur akan menyelenggarakan one-on-one business matching antara peserta Indonesia dengan importir setempat pada hari kedua pelaksanaan pameran. Sebelumnya, daftar calon mitra/importir telah disiapkan oleh Atdag dan telah menjalin komunikasi dengan para peserta.
“Dengan seringnya produk halal Indonesia diperkenalkan di berbagai kesempatan, semoga dapat menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia. Tentu saja karena Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, yakni mencapai 86,1%,” jelas Nus.
Berita Terkait
-
Lima Terdakwa Kasus Korupsi Impor Gula Dituntut 4 Tahun Penjara
-
Kemendag Amankan 19.391 Bal Pakaian Bekas Impor Ilegal
-
Negara Rugi Rp 26,4 Miliar dari Barang-barang Impor Ilegal Selama 6 Bulan
-
7 Cara Cek HP Palsu atau Asli, Jangan Mudah Tergiur Harga Murah
-
Pemerintah Telah Perintahkan Beras Oplosan Ditarik dari Pasaran Paling Lama 30 Hari
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BUMN-Swasta Mulai Kolaborasi Perkuat Sistem Logistik Nasional
-
IHSG Lesu Imbas Sentimen Global, Apa Saja Saham yang Top Gainers Hari Ini
-
Gaji PNS Naik Tahun Depan? Ini Syarat dari Kemenkeu
-
Menkeu Purbaya Yakin Sisa Anggaran Kementerian 2025 Lebihi Rp 3,5 Triliun
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Sinyal Bearish Bitcoin: Waspada Bull Trap di Tengah Ketidakpastian Makro Global
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM
-
Data Neraca Transaksi Berjalan Positif, Bagaimana Nasib Dolar AS di Pasar Domestik?
-
Sepakat dengan Purbaya, Mendag Tegaskan Bayar Pajak Tak Bisa Jadikan Impor Pakaian Bekas Legal
-
3 Senjata Cerdas Investasi Rp100 Ribu per Hari untuk Pensiun Mapan Anak Muda