Suara.com - Harga premium ecerah di wilayah pesisir Kutai Timur, Kalimantan Timur sejak enam bulan terakhir masih bertahan Rp10 ribu per liter, karena di wilayah itu tidak ada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Ati (23 tahun), salah seorang pengecer premium di Desa Kaliorang, mengatakan harga premium Rp10 ribu per liter itu sejak akhir tahun 2013 sampai sekarang masih bertahan.
"Harga ini masih stabil dibandingkan dengan tahun sebelumnya pernah mencapai hingga Rp12 ribu per liter. Kami membeli premium di Sangatta yang jaraknya cukup jauh, karena di Desa Kaliorang belum ada SPBU," katanya.
Ia mengatakan, rata-rata harga eceran premium di wilayah pesisir ini Rp10 ribu. Ini termasuk sudah stabil dan masih terjangkau oleh masyarakat.
Menurut dia, warga juga tidak pernah mengeluhkan harga premium yang cukup tinggi itu, karena memang untuk mendapatkan bahan bakar itu harus ke Sangatta langsung menggunakan sepeda motor setiap tiga hari.
"Suami saya setiap tiga hari ke Sangatta membeli premium. Rata-rata sekali belisebanyak 150 liter," katanya.
Iwan, guru Sekolah Dasar Negeri di Desa Bangun Jaya Kaliorang, mengatakan, harga premium Rp10 ribu per liter itu normal sejak lama dan sampai sekarang tidak naik.
"Bagi kami harga itu sudah cukup pantas, karena memang sulit mendapatkannya premium kalau tidak langsung ke Sangatta," katanya.
Menurut dia, soal harga itu warga tidak masalah yang penting premium tetap ada dan lancar. Kebetulan belum ada SPBU disini, kata Iwan, warga memperoleh premium itu hanya di pengecer.
Karim, warga Desa Benua Baru, Kecamatan Sangkulirang juga mengatakan kebutuhan premium di wilayah ini cukup tinggi, namun sampai sekarang belum ada SPBU dibangun, akibatnya harga bahan bakar jenis premium dan solar masih di tingkat pengecer. (Antara)
Berita Terkait
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
Krisis BBM SPBU Swasta, Akankah Terulang Tahun Depan?
-
Pakar Nilai Pengoperasian SPBU Kantong Bisa Tangani Masalah Stok BBM saat Bencana
-
Singgung SPBU Swasta Ogah Beli Base Fuel dari Pertamina, Bahlil: Jadi Aja Tukang Pijit!
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok