Suara.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menilai, percepatan pembangunan smelter dan pemberian izin ekspor mineral dapat kembali memacu laju pertumbuhan ekonomi yang pada triwulan I-2014 melambat menjadi 5,21 persen.
"Isu dalam penerapan UU Minerba itu bisa kemudian untuk diatasi dan apakah smelter-nya bisa dikembangkan, sehingga ekspornya bisa jalan lagi," ujar Perry.
Selain itu, lanjut Perry, peningkatan ekspor mineral juga akan mengalami peningkatan jika pemerintah bisa mempercepat proses perizinan eksportir bahan mineral.
"Apakah perusahaan yang sedang dan akan diberikan ekspor, itu akan ekspor lagi," kata Perry.
Menurut Perry, penurunan ekspor dipengaruhi oleh tiga faktor utama, salah satunya disebabkan oleh kebijakan fiskal melalui pemberlakuan Peraturan Pemerintah No 1 Tahun 2014 sebagai aturan pelaksana UU Mineral dan Batubara yang melarang ekspor mineral mentah.
Sedangkan dua faktor lainnya adalah terkait melambatnya pertumbuhan ekonomi China dan penurunan harga komoditas ekspor di tingkat internasional.
Sebelumnya, Perry menyebutkan, pada awalnya BI memperkirakan pertumbuhan ekspor riil barang dan jasa di 2014 sebesar 8,1-8,5 persen, namun BI merevisi estimasi tersebut menjadi 1,5-1,9 persen.
Perkiraan bakal melemahnya ekspor riil di 2014 yang dipengaruhi pertumbuhan ekonomi China yang sebelumnya diperkirakan 7,5 persen, ternyata realisasinya di kuartal pertama tahun ini sebesar 7,3 persen. Selain itu, dengan penurunan harga komoditas global, seperti tembaga, batubara dan karet.
Pada mulanya, BI memperkirakan kebijakan larangan ekspor mineral mentah hanya akan menurunkan ekspor mineral di 2014 sebesar 1,8 miliar dolar AS, tetapi dari perhitungan terakhir BI, penurunan ekspor akibat UU Minerba itu menjadi US$3,8 miliar di 2014," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Harga Minyak Dunia Naik Didorong Pertumbuhan Ekonomi AS dan Kekhawatiran Risiko Pasokan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Pemerintah Bangun Pabrik Pupuk NPK Nitrat Pertama, Bisa Bikin Petani Bisa Hemat?
-
Kementerian ESDM Tambah Stok LPG di Sumut: Persentase Ketersedian Tembus 108 Persen
-
Simas Insurtech Bayar Klaim Asuransi Kendaraan Rp 1,3 Miliar ke Korban Banjir Sumatera
-
ESDM Ungkap Stok BBM di Sumbar Makin Meningkat, Tapi Akui Distribusi Masih Mandek
-
Total 117.301 Rekening Ditutup Imbas Penipuan, Nilai Kerugian Tembus Rp8,2 Triliun
-
Perhatian! Tiket Kereta Api Nataru Hampir Habis Terjual
-
Begini Update Kelistrikan di Aceh, Sudah Menyala Semua?
-
Libur Nataru, 348 Cabang BSI Siap Layani Nasabah
-
Cek Prediksi Keuangan Kamu Tahun Depan: Akan Lebih Cemerlang atau Makin Horor?
-
Libur Panjang, Nilai Kapitalisasi Pasar BEI Anjlok 1,17 Persen