Suara.com - Ukraina gagal memenuhi batas waktu yang sudah ditetapkan oleh perusahaan gas Rusia, Gazprom untuk membayar utang. Dengan terlewatinya batas waktu tersebut, Gazprom akan mengurangi pasokan gas ke Ukraina.
Bukan itu saja, perusahaan gas terbesar di Rusia itu menerapkan sistem baru yaitu gas akan dikirim setelah dilakukan pembayaran di muka. Rusia dan Ukraina gagal mencapai kesepakatan terkait harga pengiriman gas. Pengurangan pasokan gas akan semakin memperharah krisis antara kedua negara.
Direktur utama Gazprom, Alexei Miller dan Menteri Energi Alexander Novak akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memberikan laporan terkait masalah distribusi gas ke Ukraina. Gazprom yang sempat menawarkan potongan harga kepada Ukraina dalam penyaluran gas mengungkapkan, pemerintah Ukraina belum membayar utang sejak Juni lalu.
“Mulai hari ini, pukul 10 waktu Moscow, perusahaan Ukraina akan menerima pasokan gas apabila sudah membayar terlebih dahulu,” kata manajemen Gazprom dalam keterangan tertulis.
Gazprom meminta pemerintah Ukraina membayar 1,45 miliar dolar Amerika untuk utang gas. Jumlah itu baru sebagian dari total utang yang mencapai 4 miliar dolar Amerika. Apabila permintaan itu tidak dipenuhi, Gazprom akan mengurangi pasokan gas ke Ukraina. (Bloomberg/Reuters)
Berita Terkait
- 
            
              Mengerikan! Pemain Zenit St Petersburg Hampir Diculik Geng Bertopeng di Rusia
 - 
            
              Ditanya Standar Ganda soal Israel dan Rusia, Presiden FIFA Malah Bahas Konflik ASEAN
 - 
            
              Juarai All Around Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, Angelina Melnikova Sempat Ingin Pensiun
 - 
            
              Serangan Udara Picu Eskalasi Konflik Afghanistan-Pakistan: Puluhan Tewas, Rusia Merespon!
 - 
            
              Trump Ancam Putin: Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina Jika Perang Berlanjut
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
 - 
            
              Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
 - 
            
              Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen
 - 
            
              BSU Rp600 Ribu Cair November 2025? Cek Informasi Terbaru dan Syarat Penerima
 - 
            
              Jadi Piutang, WIKA Masih Tunggu Pembayaran Klaim Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 5,01 T
 - 
            
              Negara Tanggung Jawab Siap Lunasi Utang Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 119,35 Triliun