Suara.com - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 34,4 persen menjadi Rp2,29 triliun pada semester pertama 2014 dari Rp1,70 triliun pada periode sama tahun lalu.
"Kami senang dengan pencapaian kinerja semester pertama ini karena mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih yang kuat," ujar Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim, dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan bahwa kinerja perusahaan secara organik juga bertumbuh dengan sehat, didorong oleh meningkatnya kinerja grup agrobisnis secara signifikan. Keuntungan grup agrobisnis meningkat tiga kali lipat dikarenakan kenaikan produksi dan harga minyak sawit mentah (CPO).
"Perusahaan mampu mempertahankan kinerja yang baik berkat ketangguhan model bisnisnya yang terdiri atas lima kelompok usaha strategis yang saling melengkapi," katanya.
Anthoni Salim mengemukakan bahwa penjualan bersih konsolidasi semester pertama 2014 naik 26,5 persen menjadi Rp34,07 triliun dari Rp26,93 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Dalam hal kontribusi terhadap penjualan bersih konsolidasi, kata dia, lima kelompok usaha strategis (grup) perseroan, yakni grup produk konsumen bermerek (CBP) berkontribusi sebesar 44 persen, Bogasari 24 persen, agrobisnis 17 persen, distribusi 7 persen, budi daya dan pengolahan sayuran 8 persen.
Ia menjelaskan bahwa grup CBP terdiri atas divisi mi instan, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, dan minuman mencatatkan pertumbuhan total nilai penjualan sebesar 23,8 persen, didorong kenaikan harga jual rata-rata serta penjualan dari divisi minuman.
Sementara itu, laba bruto pada periode semester pertama 2014 naik 44,8 persen menjadi Rp9,36 trilun dari Rp6,46 triliun, dan margin laba bruto meningkat menjadi 27,5 persen dari 24 persen, antara lain karena naiknya laba bruto grup agrobisnis dan kontribusi dari grup budi daya dan pengolahan sayuran. (Antara)
Berita Terkait
-
Citi Indonesia Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun pada Triwulan III 2025, Apa Pendorongnya?
-
Pertamina Proyeksikan Laba Rp 54 T di 2025, Kontribusi ke Negara Tembus Rp 262 T
-
Emiten Kelapa Sawit MKTR Raup Laba Bersih Rp 36,78 Miliar di Kuartal III-2025
-
Askrindo Catat Laba Rp687 Miliar Setelah Pajak
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi