Suara.com - Upaya pemerintah untuk mencapai swasembada gula nasional terkendala keterbatasan lahan untuk perkebunan tebu.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan, untuk mencapai swasembada gula diperlukan tambahan lahan baru bagi tanaman tebu seluas 350 ribu hektare, pembangunan 10 pabrik gula baru, dan revitalisasi pabrik gula yang ada saat ini.
"Hingga saat ini belum ada penambahan lahan baru untuk tebu. Pabrik gula pun baru satu yang dibangun," katanya.
Menurut Suswono, pembangunan pabrik gula sebaiknya diikuti dengan penyediaan lahan untuk areal penanaman tebu, yang nantinya akan memasok bahan baku ke pabrik.
Tanpa itu, tambahnya, pabrik gula nantinya akan kekurangan bahan baku, dan ujung-ujungnya hanya akan menjadi pengolah gula rafinasi.
"Persoalan lahan untuk tanaman tebu harus benar-benar diperhatikan. Jangan sampai pabrik gula hanya mengolah gula rafinasi karena tidak ada bahan baku," ujarnya.
Menurut Suswono, idealnya untuk satu pabrik gula dibutuhkan 20.000 hektar lahan tebu agar pasokan bahan baku terjaga.
Investasi untuk pabrik dan lahan tebunya, lanjutnya, diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp2 triliun.
"Jadi harus disampaikan kepada investornya tentang perlunya penyediaan lahan tebu untuk pasokan bahan baku," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan Sahrul Yasin Limpo meminta pemerintah membangun pabrik gula baru di Sulsel.
Usulan tersebut disampaikan pada Rapat Koordinasi Perekonomian yang membahas Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor Indonesia Timur dan dipimpin Menko Perekonomian Chairul Tanjung di Makassar, Selasa (12/8/2014).
Dalam usulannya Sahrul mengungkapkan, konsumsi gula masyarakat Sulsel khususnya, dan Pulau Sulawesi umumnya terus meningkat, sementara pasokan dari pabrik yang ada jauh dari mencukupi.
"Untuk itu perlu dibangun pabrik gula baru yang dapat mencukupi bukan saja kebutuhan masyarakat Sulawesi, tetapi juga bisa memasok kebutuhan nasional sehingga impor gula putih dapat dikurangi," ucapnya.
Mentan menyambut baik usulan tersebut, namun masalah penyediaan lahan tebu harus menjadi perhatian utama. Pasalnya, salah satu persoalan utama mengapa hingga kini swasembada gula belum tercapai adalah masih terbatasnya lahan tebu.(Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
KB Bank Perkokoh Kualitas Aset melalui Kerja Sama Sukuk dengan TBS Energi Utama
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
Bankir Ini Nilai Penggunaan AI Jadi Masa Depan Industri Keuangan
-
Operasional KRL Sampai Jam Berapa di Malam Tahun Baru? Simak Jadwalnya
-
Aguan dan Salim Mau Ciptakan Kawasan Bisnis Tepi Laut
-
Meski Banyak Tekanan Pasar Properti Tetap Tumbuh, Didukung Kebijakan Pemerintah
-
OJK: Minat Investor Asing ke Sektor Perbankan Masih Tinggi, Ini Faktornya
-
APINDO Ingatkan Pemerintah Tak Ulangi Kekacauan Penetapan UMP Tahun Lalu: Harus Pakai Formula!
-
Harga Emas Kompak Naik! Cek Rincian Terbaru Logam Mulia di Pegadaian Hari Ini
-
Riset: 77 Persen UMKM Masih Lakukan Pencatatan Keuangan Secara Manual