Suara.com - Pemerintah tidak mencantumkan pengendalian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2015.
Alasannya, kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, kuota BBM bersubsidi untuk 2015 sebesar 48 Juta Kiloliter (Kl) lebih tinggi, dibandingkan kuota untuk tahun ini.
"Untuk tahun depan 48 Juta Kl, sedangkan tahun ini hanya 46 Juta Kl," kata Jero Wacik di Kementerian ESDM Jakarta, Senin (18/8/2014).
Jero menuturkan, meski kuota terbatas lebih besar dari tahun sebelumnya, pemerintah tidak merencanakan progam pengendalian BBM bersubsidi tahun depan.
"Belum ada rencana pembatasan konsumsi pada 2015," tuturnya.
Menurut Jero, keputusan tersebut diambil karena pemerintah saat ini telah memberikan kesempatan kepada pemerintah baru nantinya untuk mengeluarkan kebijakan terhadap BBM bersubsidi.
"Sudah diberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada pemerintah baru," pungkasnya.
Beberapa waktu lalu, pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan BBM subsidi. Semua SPBU di area jalan tol dilarang menjual BBM subsidi. Sementara itu, penjualan solar subsidi juga dibatasi mulai dari pukul 6 pagi hingga pukul 6 sore. Kebijakan itu diambil untuk menjaga konsumsi BBM subsidi tahun ini tetap 46 juta kilo liter sesuai yang ditetapkan dalam APBN Perubahan 2014.
Berita Terkait
-
Benarkah Mobil Hanya Boleh Isi Pertalite 7 Hari Sekali? Cek Fakta Aturan Terbaru Pertamina 2025
-
ESDM Beberkan Alasan Masyarakat Sekarang Antre di SPBU Swasta
-
Mobil Beli Pertalite Tanpa Barcode, Emang Bisa? Cek Tutorial Dapat Barcode Agustus 2025!
-
Siap-siap Dana Perjalanan Bengkak, Anggaran Subsidi BBM Menipis di 2026
-
Siap-siap! Ojol Akan Berstatus Pelaku UMKM, Bisa Raih Bansos Hingga Beli BBM Subsidi
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
Waskita Karya Jual Saham Anak Usaha di Sektor Energi Senilai Rp179 Miliar
-
Industri Keuangan Syariah Indonesia Masih Tertinggal dari Malaysia
-
Petani Hingga Buruh Lega Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Rokok
-
Emas Antam Terbang Tinggi, Harga Per Gram Sentuh Rp 2.198.000
-
Mandiri Peduli Sekolah Tingkatkan Sarana Belajar Layak bagi Siswa di Wilayah Jabodetabek
-
IHSG Menguat Senin Pagi, Tapi Diproyeksikan Anjlok
-
BCA Mobile dan Blu Error Pada Senin Pagi, Ini Aduan Resmi dan Whatsapp CS BCA
-
Asuransi Bukan Sekadar Perlindungan, Tapi Investasi Kesehatan
-
Sepekan Kemarin Asing Bawa Kabur Dananya Rp 2,71 Triliun dari RI, Gara-Gara Ketidakpastian Global
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!