Suara.com - Indes Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia turun drastis menyusul anjloknya bursa regional. Pada sesi penutupan perdagangan, Senin (13/10/2014), IHSG melemah sebesar 49,90 (1,01 persen) ke posisi 4.913,05. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 10,37 poin (1,24 persen) ke posisi 828,30.
"Indeks BEI kembali melemah seiring dengan mayoritas bursa saham di kawasan regional dipicu masih adanya kecemasan investor terhadap outlook perekonomian global," kata Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada.
Ia mengemukakan bahwa lembaga dana moneter internasional (IMF) menurunkan outlook pertumbuhan global menyusul melambatnya pemulihan ekonomi di negara-negara kawasan Eropa. Di sisi lain, pasar saham juga masih dibayangi oleh akan berakhirnya program stimulus The Fed yakni "quantitative easing (QE).
"Isu pelambatan ekonomi ini mendorong pelaku pasar keluar dari aset bersiko," katanya.
Sementara itu, Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa setelah mengalami tekanan cukup dalam, indeks BEI berpotensi mengalami kenaikan secara teknikal pada perdagangan hari selanjutnya (Selasa, 14/10/2014).
"IHSG mulai mengalami pola tekanan terbatas, potensi 'technical rebound' terlihat akan terjadi, target batas atas untuk indeks BEI yakni 5.002 poin, berpotensi tercapai dalam waktu dekat," katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 196.293 kali dengan volume mencapai 2,62 miliar lembar saham senilai Rp3,32 triliun. Tercatat, efek yang mengalami penguatan sebanyak 86 saham, turun sebanyak 198 saham, dan tidak bergerak nilainya atau stagnan 87 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 54,84 poin (0,24 persen) ke 23.143,38, indeks Nikkei turun 178,38 poin (1,15 persen) ke 15.300,55 dan Straits Times melemah 21,72 poin (0,67 persen) ke posisi 3.202,15. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025