Suara.com - Masyarakat Adat Papua Barat, meminta Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatasi krisis listrik di daerah itu.
"Masyarakat Kabupaten Wondama, Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Pegunungan Arfak hanya bisa menikmati listrik 12 jam sehari itu pun hanya di ibu kota Kabupaten," kata Tokoh Intelektual Masyarakat Adat Papua Barat Benadetha Mandacan yang ditemui di Manokwari, Sabtu.
Dia mengatakan bahwa listrik hanya dirasakan dan dinikmati masyarakat di ibu kota kabupaten, sedangkan masyarakat yang tinggal di kampung-kampung belum menikmati listrik.
"Krisis listrik di beberapa Kabupaten Provinsi Papua Barat yakni Kabupaten Wondama, Manokwari Selatan dan Pegunungan Arfak menghambat pembangunan daerah tersebut terutama sektor investasi tidak berjalan baik," katanya.
Ia menyampaikan bahwa krisis listrik membuat pertumbuhan ekonomi daerah itu lambat, bagaimana masyarakat setempat sejahtera bila pertumbuhan ekonomi daerah lambat.
Berbagai elemen masyarakat, katanya, sudah berulang kali meminta pemerintah daerah agar listrik 24 jam di seluruh daerah Papua Barat merata sampai di kampung-kampung, namun pemerintah daerah hanya janji tidak terealisasi sampai saat ini.
Masyarakat juga telah menyampaikan aspirasi ini kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat untuk melanjutkan aspirasi itu kepada Gubernur Papua Barat, namun kenyataan Kabupaten Wondama masih tetap krisis listrik.
Oleh sebab itu, lanjut dia, masyarakat adat Papua Barat minta kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden M Jusuf Kalla agar mengatasi listrik di Papua Barat sebagaimana janji Jokowi komitmen membangun tanah Papua. (Antara)
Berita Terkait
-
Setahun Berdampak: Listrik Desa Hadirkan Terang dan Harapan ke Pelosok Negeri
-
Warga Ujung Negeri Tak Lagi Hidup dalam Gelap, Listrik Datang Bawa Harapan
-
Bukan Sekadar Diving Biasa: Menguak Kekayaan Spesies Karang di Raja Ampat
-
Polda Papua Barat Kirim 100 Personel Brimob ke Kota Sorong
-
10 Orang Ditangkap di Kota Sorong
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember