Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan akhir tahun 2014 ditutup dengan penguatab sebesar 48,57 poin atau 0,94 persen ke posisi 5.226,94.
Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 5,76 poin atau 0,65 persen ke posisi 898,58.
"Indeks BEI tumbuh menjadi salah satu yang terbaik di Asia Pasifik tahun ini. Pertumbuhannya sekitar 22,29 persen," ujar Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad dalam sambutan penutupan IHSG BEI akhir tahun di Jakarta, Selasa (30/12/2014).
Ia mengatakan bahwa pendalaman pasar akan terus menjadi agenda otoritas pasar modal, diharapkan jumlah emiten dan investor lokal lebih banyak lagi di tahun-tahun mendatang.
"Banyak proyek infrastruktur yang surat berharganya bisa dijual ke bursa efek, diharapkan dapat mendorong pendalaman pasar," katanya.
Direktur Utama BEI Ito Warsito menambahkan bahwa dalam rangka pendalaman pasar, beberapa inisiatif yang dilakukan BEI di antaranya meningkatkan jumlah saham emiten yang beredar di publik (floating shares), dengan mengubah peraturan I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.
Inisiatif itu, lanjut dia, kemudian disempurnakan melalui penerbitan peraturan I-A.1. tentang pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara.
"Perubahan dan penambahan detail peraturan pencatatan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan likuiditas pasar modal Indonesia sekaligus memberikan semakin banyak pilihan saham bagi para investor," katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 211.878 kali dengan volume mencapai 4,72 miliar lembar saham senilai Rp3,35 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 202 saham, yang melemah 154 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 80 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 272,08 poin (1,14 persen) ke 23.501,10, indeks Nikkei turun 279,07 poin (1,57 persen) ke 17.450,77, dan Straits Times melemah 1,58 poin (0,05 persen) ke posisi 3.366,11. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional
-
Reklamasi: Saat Kewajiban Hukum Bertransformasi Menjadi Komitmen Pemulihan Ekosistem
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo
-
Pabrik VinFast Subang Didemo Warga Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
-
Gus Ipul Datangi Purbaya, Usul Bansos Korban Bencana Sumatra Rp 15 Ribu per Hari
-
Hadapi Libur Nataru, BRI Optimistis Hadirkan Layanan Perbankan Aman
-
Nilai Tukar Rupiah Ambruk Gara-gara Kredit Nganggur