Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima CEO Chevron Corporation, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (9/1/2015) siang. Kedatangan para petinggi Chevron dimaksudkan untuk menyatakan komitmen mereka yang akan tetap berinvestasi dalam infrastruktur migas di Indonesia.
Rombongan Chevron yang datang dipimpin langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) mereka John S Whatson. John sendiri secara langsung memperkenalkan dirinya dan jajarannya kepada Jokowi.
“Terima kasih, karena bapak Presiden sudah mau menerima kami,” ujar John kepada Jokowi, seperti dilansir laman Setkab.go.id, Jumat (9/1/2015).
Ada enam perwakilan Chevron yang datang, termasuk John. Mereka diantaranya adalah Senior Vice President Upstream Jay Johnson, presiden Chevron Asia Pacific Exploration and Production Melody Meyer, managing DIrector Chevron IndoAsia business unit Chuck Taylor. Selain itu juga tampak hadir Presiden Director PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), dan Senior Vice Presiden PGPA Chevron IndoAsia Bussines unit Yanto Sianipar.
Sementara Presiden Jokowi sendiri dalam kesempatan itu didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, dan Menteri ESDM Sudirman Said, dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Wijayanto.
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Jalil mengatakan, kedatangan CEO Chevron untuk menyatakan komitmennya tetap berinvestasi dalam infrastruktur migas di Indonesia.
“Saat ini Chevron memiliki ladang di Duri, Riau, yang memproduksi lebih dari 300 ribu barel minyak per hari. Chevron juga tengah mengembangkan ladang gas di Laut Makassar, Sulawesi Selatan, yang disebut dengan IDD,” kata Sofyan Jalil yang didampingi Yanto Sianipar (Senior Vice Presiden PGPA Chevron IndoAsia Business Unit).
Menurut Sofyan, mestinya IDD tersebut sudah dikembangkan namun Chevron gagal memperoleh izin permit. Padahal tahun lalu perusahaan ini telah menyewa drilling dan lain-lain.
“Jhon Watson mengatakan komitmennya yang sesuai dengan aspirasi pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak dan gas, mengingat cadangan minyak kita tinggal 11 tahun lagi dan gas tinggal 18 tahun lagi,” kata Sofyan.
Chevron, lanjut Sofyan, saat ini menunggu keputusan dari SKK Migas mengenai ladang di Laut Makassar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Neo Pinjam: Bunga, Biaya Admin, Syarat, Tenor, Kelebihan dan Kekurangan
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya
-
3 Altcoin Diprediksi Bakal Meroket Pasca Penguatan Harga Bitcoin US$ 105.000
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal