Suara.com - Bank Pembangunan Asia atau ADB memuji keberanian Pemerintah Indonesia menghapus subsidi bahan bakar minyak premium mengingat menjadikan anggaran negara akan lebih sehat.
"Penghapusan subsidi di Indonesia menjadi penting, dan dapat menjadi contoh bagi negara lain. Penghapusan subsidi ini tidak hanya menjadikan anggaran negara menjadi sehat, tetapi juga memberikan ruang bagi kebijakan fiskal dan juga pada climate change," kata Presiden ADB Takehiko Nakao saat diterima Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Selasa, (13/1/2015).
Hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Penasihat Senior ADB Naoya Jinda dan Direktur Jenderal wilayah Asia Tenggara ADB James Nugent.
Nakao juga memuji pelaksanaan demokrasi di Indonesia yang dapat berjalan dengan sangat baik. "Tidak hanya baik secara politik, tapi juga transisi pemerintahan berjalan secara konsisten," katanya.
Nakao berjanji akan terus membantu pembangunan di Indonesia. "Indonesia adalah negara yang penting bagi kami, dan kami ingin terlibat dalam pembangunan di Indonesia. Jadi, kami siap mengirimkan tenaga ahli kami untuk membantu pembangunan di sini," kata Nakao.
Wapres Jusuf Kalla mengakui bahwa kini pemerintah memliki anggaran yang lebih baik. Tetapi, pemerintah juga harus menjaga kondisi pasar domestik agar lebih baik lagi.
"Sekarang waktunya bagi kami untuk membangun infrastruktur," kata Wapres JK.
Dalam pertemuan itu, JK mengatakan bahwa kerjasama ADB dan Pemerintah Indonesia selama ini telah berjalan dengan baik. ADB, kata Wapres, diharapkan dapat terus membantu pembangunan di Indonesia.
"Pemerintah tidak mempunyai prioritas khusus, tapi semua sektor menjadi prioritas, terutama di sektor pertanian, transportasi, pembangkit listrik dan perumahan," kata Jusuf Kalla.
JK menyampaikan bahwa pemerintah juga fokus pada bidang kemaritiman. Bagi Indonsia, kata wapres, laut bukanlah yang memisahkan kami, tapi justru laut yang menyatukan bangsa ini. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya