Suara.com - Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Kosasih menyebutkan bahwa total aset negara yang dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai Rp4.200 triliun.
"Ini jauh lebih besar dari APBN dan APBD yang disetujui parlemen. Oleh karenanya harus bertanggungjawab penuh terhadap pembangunan negeri," kata Achsanul di Jakarta, Selasa, (13/1/2015).
Jumlah tersebut dua kali lipat dari APBN yang sebesar Rp2.000 triliun sedangkan APBD hanya Rp1.000 triliun. Mantan Ketua DPP Partai Demokrat tersebut menambahkan, dari 138 BUMN, PT Bank Mandiri (Persero) menjadi pemegang aset terbesar yaitu sekitar Rp800 miliar.
"Dengan banyaknya BUMN dan besarnya aset yang dimiliki, BPK akan terus mengawasi agar penggunaannya dilakukan dengan benar," katanya dengan tegas.
Akan tetapi khusus untuk BUMN di bidang jasa keuangan, katanya, pengawasan akan lebih difokuskan pada kinerja bank berplat merah tersebut.
Ia berpendapat saat ini pemeriksaan laporan keuangan bisa dilakukan oleh akuntan publik atau independen, sehingga terjadi pergeseran fokus pengawasan.
"Kita periksa bagaimana Kredit Usaha Rakyatnya (KUR), efektif atau tidak. Lalu investasinya, terkait pengadaan barang, benar atau tidak," katanya menjelaskan.
Terkait dengan besaran aset tersebut, BPK berharap sebesar apa pun ekspansi yang dilakukan BUMN harus dikaitkan dengan kepentingan masyarakat.
"Seminggu yang lalu BPK sudah memanggil 472 dirut dan komisaris BUMN serta anak perusahaannya, kami tekankan bahwa mereka harus berperan dalam pembangunan masyarakat," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025