Suara.com - Harga bahan bakar premium atau bensin di Distrik Moskona Timur, Kabupaten Bintuni, Papua, saat ini mencapai Rp200.000/liter. Kepala Distrik Moskona Timur Jendri Salakory mengatakan,
sebelumnya harga satu liter bensin di distrik itu mencapai Rp250.000.
Namun, setelah pemerintah menurunkan harga premium dari Rp8.500 menjadi Rp6.600/liter, pedagang setempat pun menurunkan harga menjadi Rp200.000/liter.
"Tingginya harga bensin di Distrik Moskona Timur, Kabupaten Teluk Bintuni, disebabkan sulitnya transportasi menuju daerah itu," katanya.
Distrik Moskona Timur, kata dia, hanya bisa dijangkau menggunakan transportasi udara sehingga wajar jika harga satu liter bensin mencapai Rp200.000 karena pedagang mengeluarkan biaya yang tinggi untuk carter pesawat pengangkut BBM.
"Distrik Moskona Timur hanya dapat dijangkau oleh pesawat jenis pilatus dan helikopter. Harga carter pesawat satu kali penerbangan mencapai Rp85.000.000, sementara heli satu kali penerbangan Rp146.000.000," kata kepala distrik.
Oleh sebab itu, masyarakat Distrik Moskona Timur yang terdiri atas 12 kampung meminta kepada pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat serta Pemerintah Pusat membuka akses jalan menuju daerah itu.
"Salah satu cara untuk mengatasi kesulitan yang dialami oleh masyarakat Distrik Moskona Timur adalah membuka akses jalan menuju daerah itu karena selama ini masyarakat hanya andalkan transportasi udara yang membuat harga barang-barang sangat mahal," ujarnya.
Menurut dia, dengan terbukanya akses jalan darat maka perekonomian masyarakat bisa berkembang serta harga barang di daerah itu akan turun dan dapat dijangkau oleh masyarakat setempat. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
INET Umumkan Rights Issue Jumbo Rp1,78 Triliun, Untuk Apa Saja Dananya?
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance untuk Masyarakat Kuningan, Siap Layani Kebutuhan Darurat!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?