Suara.com -
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan tidak ada tekanan politik terkait kebijakan penurunan suku bunga acuan (BI rate) yang baru saja dilakukan oleh Bank Indonesia.
"Tidak ada tekanan politik. Ini (penurunan BI rate) adalah hasil dari kajian Bank Indonesia," ujar Agus di Jakarta, Selasa, (17/2/2015).
Sebelumnya, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla sempat menyebutkan tingkat suku bunga acuan (BI rate) saat ini relatif tinggi.
Jusuf Kalla mengharapkan BI rate dapat turun sehingga suku bunga perbankan dapat lebih rendah sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menuturkan, pihaknya melihat ekspektasi inflasi ke depan bisa berada di level bawah dari sasaran BI yakni 3-5 persen.
Selain itu, perubahan kebijakan energi yang dilakukan pemerintah juga menjadi pertimbangan Bank Indonesia dalam menurunkan suku bunga acuan.
"Ketika November ada kenaikan harga BBM tapo tidak dikaitkan dengan kebijakan fixed subsidy. Selain itu, sekarang kan tiap bulan pemerintah lakukan adjustment (terhadap harga BBM). Harga minyak juga turun signifikan kan," kata Mirza.
Mirza menilai, penurunan suku bunga acuan yang dilakukan saat ini masih sejalan dengan kehati-hatian Bank Indonesia untuk tetap menjaga defisit neraca transaksi berjalan dalam tingkat yang sehat.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 bps, dari sebelumnya 8 persen menjadi 7,5 persen. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
HIPMI Soroti Dugaan Tekanan Kelompok Kepentingan di Industri Tekstil
-
Rupiah Loyo di Tengah Kuatnya Dolar AS, RUU Redenominasi Jadi Sorotan
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini di Awal Sesi, Rawan Aksi Profit Taking
-
Ratusan Eksportir Sawit Diduga Nakal, Kibuli Negara Dengan Modus Pintar
-
Ekonom Sebut Moratorium Cukai Rokok Lebih Untung Bagi Negara Dibanding Kenaikan
-
Waduh, Kesadaran Masyarakat Indonesia Melek Keuangan Syariah, Masih Kecil!
-
Bursa Kripto Domestik Siapkan Solusi untuk Transaksi Jumbo
-
Emas Antam Lompat Tinggi Lagi, Harganya Tembus Rp 2.296.000 per Gram.
-
BI Jakarta: Transaksi QRIS di Bawah Rp 500 Ribu Gratis
-
Harga Emas Galeri24 dan UBS Hari Ini Naik Setelah Anjlok Berturut-turut