Suara.com - Halo Mbak Sari, perkenalkan, saya Enggarwati,
karyawan di salah satu firma hukum di Jakarta. Saya selama ini menanbung dengan cara manual yaitu menambah deposito tiap bulan. Rencananya, saya akan menggunakan deposito saya itu untuk berusaha. Alhamdulillah, jumlah deposito saya sudah hampir Rp100 juta.
Tapi, sekarang saya justru bingung, apakah uang itu digunakan untuk membeli franschise salah satu produk makanan atau saya belikan saham. Saya melihat teman saya bisa berhasil menjalankan usaha salah satu produk makanan franchise, tetapi ada juga teman saya yang juga sukses bermain saham.
Bisakah Mbak Sari memberikan sedikit gambaran tentang cara bermain saham, apakah saya harus belajar terlebih dahulu atau bisa menyewa orang untuk memutar uang saya di pasar saham? Untuk jangka pendek, apakah uang saya punya saat ini sudah bisa untuk bermain saham.
Terima kasih
Salam kenal juga Mbka Enggarwati.
Selamat atas rencana Anda untuk memulai berinvestasi, Kebiasaan Anda selama ini dengan menabung secara rutin merupakan hal yang sangat menggembirakan, karena sudah menyiapkan untuk bekal keuangan di masa depan.
Tujuan investasi adalah to make money work harder than you, hingga Anda tidak perlu bekerja susah payah lagi di kemudian hari. Anda bisa menikmati kerja keras investasi Anda sementara Anda tak perlu bekerja dan bebas melakukan sesuatu yang menjadi hobi, passion, atau cita-cita Anda. Untuk itu diperlukan instrument investasi yang bisa mengalahkan inflasi. Mengapa? Karena inflasi dapat menggerus kekayaan Anda. Sebagai gambaran. 5 tahun lalu Anda bisa membeli semangkuk bakso + minuman botol dengan uang Rp. 10.000, tapi saat ini dengan uang yang sama Anda hanya dapat membeli bakso saja
Pertanyaannya adalah, investasi apa yang cocok?
Sebagai seorang pemula yang akan berinvestasi, tentunya banyak sekali informasi yang didapat yang akhirnya malah membingungkan karena terlalu banyak pilihan yang tersedia. Saya sarankan mulailah secara bertahap agar Anda bisa belajar dan membiasakan diri dengan ragam bentuk investasi tersebut. Mulailah investasi secara tidak langsung sebelum berinvestasi langsung.
Mulailah dengan Reksadana (mulai dari RD Pendapatan tetapT dan beranjak ke RD Campuran dan RD Saham), lalu ke investasi langsung seperti Obligasi dan Saham hingga menjalankan bisnis sendiri atau bergabung dengan Mitra bisnis.
Perlu disadari tidak semua orang berhasil dalam suatu pilihan investasi, tergantung dari minat, pengetahuan, profil risiko dan tujuan investasi masing-masing. Mengikuti pengalaman teman Anda yang berhasil tentu saja bisa membantu Anda belajar dari keberhasilannya, tetapi belum tentu Anda bisa memperoleh hasil yang sama jika tidak punya pengetahuan dalam menjalankannya.
Berikut beberapa tips untuk mulai berinvestasi:
- Mulailah sedini mungkin, tidak perlu menunggu dana terkumpul banyak untuk memulai investasi. Semakin awal kita memulai, semakin baik hasilnya.
- Tentukan secara spesifik tujuan investasi Anda, apakah untuk membeli rumah, naik haji, pendidikan anak, dll. Tentukan juga jangka waktu dan target dana yang akan diperoleh. Dengan merencanakan secara spesifik, maka Anda mempunyai tujuan yang bisa terukur.
- Lakukan investasi secara konsisten, misalnya setiap bulan / setiap tahun.
- Pelajari semua alternatif investasi yang tersedia, baik risiko dan historikal imbal hasilnya. Memang tidak ada kepastian bahwa imbal hasilnya akan sama, tetapi setidaknya bisa menjadi patokan dalam memilih suatu produk investasi.
- Jangan lupa bahwa berlaku high risk, high return. Jadi waspadalah pada penawaran investasi yang memberi keuntungan besar tetapi tanpa risiko.
- Monitor hasil investasi Anda secara periodik untuk mengawasi kinerjanya. Konsultasikan dengan Manajer Investasi atau Perencana Keuangan untuk strategi investasi tahunan Anda.
- Tingkatkan terus pengetahuan Anda mengenai produk-produk investasi dengan membaca buku-buku atau website mengenai keuangan (salah satunya di : www.kemandirianfinansial.blogspot.com)
Khusus mengenai saham, langkah awal yang dapat dilakukan adalah mendaftarkan diri ke salah satu broker yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (bisa dilihat di www.idx.co.id). Anda akan diminta untuk mengisi formulir dan melengkapi beberapa persyaratan seperti fotocopy KTP ,NPWP, dll. Tahap selanjutnya adalah menyetorkan sejumlah dana ke rekening Anda di broker tersebut. Ada 2 pilihan yang bisa Anda ambil:
1. Full Service Brokerage, di mana kita akan dibantu oleh perwakilan yang menempatkan transaksi saham Anda dan memberikan saran serta strategi untuk penempatan saham. Biasanya Anda diminta untuk menempatkan deposit senilai tertentu (minimal Rp. 10 juta)
2, On-line service, investor melakukan transaksi saham sendiri melalui internet di situs perusahaan broker tersebut. Minimum deposit yang diminta lebih ringan, sekitar Rp 1 juta. Biasanya pihak broker menyediakan hasil riset dan analisa yang dapat kita baca.
Dalam melakukan transaksi (jual-beli saham) harus mempunyai perhitungan yang matang, terlebih jika Anda ingin bertindak sebagai trader yang aktif melakukan transaksi. Seorang trader yang hanya mengandalkan intuisi tanpa pengetahuan yang cukup akhirnya hanya menjadi spekulan yang mengira-ngira arah dari fluktuasi saham. Perlu diperhatikan juga adanya biaya yang dibebankan untuk setiap transaksi, yaitu:
Pembelian = komisi broker + PPN 10%
Penjualan = komisi broker + PPN 10% + pajak 0,1%
Dalam melakukan penjualan, Anda tetap dikenakan pajak atas nilai penjualan Anda tanpa memperdulikan apakah transaksi tersebut untung atau rugi.
Semoga penjelasan ini membantu Anda dalam memulai investasi.
Selamat berinvestasi.
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. Kemandirian Finansial, Blog : Kemandirian Finansial Blog
Fanspage. MreFinancialBusinessAdvisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia
Visit : Workshop Smart Money Game
Berita Terkait
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Pertamina Siapkan Kualitas SDM Pelopor Ketahanan Pangan dan Transisi Energi
-
Jangan Sampai Jadi Korban Berikutnya! Kenali 7 Ciri Investasi Bodong dari Akun Centang Biru
-
Waspadai Akun Centang Biru di Medsos Banyak Tawari Investasi Bodong
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun