- Pemerintah Indonesia menargetkan penyelesaian perundingan tarif timbal balik dengan Amerika Serikat sebelum akhir tahun 2025.
- Pembahasan utama meliputi opsi tarif 0 persen untuk komoditas ekspor unggulan seperti sawit, karet, dan kakao Indonesia.
- Sebagai imbal balik tarif, Indonesia berkomitmen meningkatkan impor energi AS hingga 15 miliar dolar AS.
Suara.com - Pemerintah tengah mempercepat perundingan penurunan tarif dengan Amerika Serikat (AS). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah menargetkan kesepakatan reciprocal tariff atau tarif timbal balik itu bisa diselesaikan sebelum pergantian tahun.
Airlangga menegaskan, opsi tarif 0 persen untuk beberapa komoditas impor Indonesia seperti prioduk olahan sawit, karet dan kakao masih menjadi pembahasan utama dalam negosiasi tersebut.
“Tarif 0 persen tetap kita bicarakan dan sebagian dari tarif yang 0 persen kan dibicarakan juga dengan beberapa negara ASEAN yang lain termasuk Malaysia,” terang Airlangga di Jakarta, Kamis (20/11/2025).
Menurut Airlangga, pemerintah kini menunggu finalisasi dokumen kesepakatan tarif dari pihak AS. Jika proses berjalan sesuai rencana, perjanjian itu ditargetkan tuntas pada akhir 2025.
“Kita sedang menunggu perjanjian reciprocal tariff dengan Amerika bisa diselesaikan mungkin sampai dengan akhir tahun ini,” katanya.
Ia menjelaskan, MoU antara Indonesia dan AS baru akan diteken setelah kedua negara menyepakati struktur tarif timbal balik yang dibahas saat ini.
“Tentu kalau sudah perjanjian tarif itu bisa kita sepakati baru MoU itu sebagai turunan daripada kesepakatan reciprocal tarif dengan Amerika,” jelasnya.
Airlangga juga memastikan bahwa MoU tersebut memang belum dapat diterbitkan karena masih harus melalui proses yang panjang.
“Ya tentu tunggu tanda tangannya dulu, kan itu perlu pengadaan, perlu proses dan lain-lain,” ujarnya.
Baca Juga: Menko Airlangga Rayu AS dengan Tawaran Jual Beli Energi Senilai USD19,5 Miliar
Sebelumnya Airlangga juga memastikan bahwa impor bahan bakar minyak (BBM) maupun LPG dari Amerika Serikat (AS) - yang merupakan salah satu yang sedang dinegosiasikan dalam perundingan tarif dengan AS - tetap melalui proses lelang.
“Impor langsung itu nanti pasti ada bidding. Untuk vendor (penyedia migas) Amerika-nya pasti ada bidding,” kata Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga mengatakan juga mempersilakan apabila stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta di Indonesia juga tertarik untuk mengimpor BBM maupun LPG dari AS.
“Kalau swasta ingin (impor dari AS), boleh,” kata Airlangga.
AS sebelumnya menyetujui penurunan tarif bagi sejumlah produk Indonesia dari ancaman awal 32 persen menjadi 19 persen.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Indonesia melalui Pertamina juga berkomitmen meningkatkan impor energi dari AS dengan nilai hingga 15 miliar dolar AS. Komitmen itu diajukan sebagai upaya menyeimbangkan neraca perdagangan sekaligus menjadi imbal balik atas penurunan tarif yang diberikan AS.
Berita Terkait
-
Menko Airlangga Buka Peluang Swasta Bisa Ikut Impor BBM dan LPG dari AS
-
Menko Airlangga: Ekonomi Digital Indonesia Bakal Melejit 6 Kali Lipat, Tembus Rp9.000 Triliun!
-
MK Batalkan Aturan HGU 190 Tahun di IKN, Airlangga: Investasi Tetap Kami Tarik!
-
Indonesia Gandeng Singapura Integrasikan Kawasan Batam-Bintan-Karimun
-
Menko Airlangga Rayu AS dengan Tawaran Jual Beli Energi Senilai USD19,5 Miliar
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
Terkini
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah
-
Soal Kenaikan Gaji ASN di 2026, Kemenkeu: Belum Ada Keputusan Apapun!
-
Banyak Negara Dibikin Pusing Soal Ekspansi Layanan QRIS
-
25 Juta UMKM Onboarding ke E-Commerce, Siap Ngegas Pertumbuhan Ekonomi
-
Menko Airlangga Buka Peluang Swasta Bisa Ikut Impor BBM dan LPG dari AS