Suara.com - Bupati Sumbawa Barat KH Zulkifli Muhadli mengancam akan menutup seluruh pengapalan produk PT Newmont Nusa Tenggara jika perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu tidak membangun smelter di kabupaten yang dipimpinnya .
"Saya akan perintahkan untuk pasang palang supaya tidak ada kapal yang keluar masuk kalau smelter itu tidak di bangun di Sumbawa Barat. Ucapan saya ini serius dan tidak dibuat-buat," tegas Zulkifli Muhadli pada sela-sela penandatangan MoU kepala daerah dan forum PPID se-Nusa Tenggara Barat di Mataram, Selasa, (24/2/2015).
Menurut dia, selama ini PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) menghasilkan keuntungan hingga Rp20 triliun/tahun dari hasil mengambil kekayaan Kabupaten Sumbawa Barat, Sementara, masyarakat daerah itu memperoleh royalti Rp70 miliar/tahun.
"Itu artinya rakyat membutuhkan waktu 300 tahun lagi baru bisa mendapatkan Rp20 triliun seperti yang diperoleh Newmont dalam setahun. Coba dibayangkan saja, kita ini daerah penghasil tetapi yang diperoleh hanya sedikit," katanya.
Kata dia, pemerintah dan masyarakat Sumbawa Barat tidak melarang Newmont beraktivitas di daerah itu, tetapi semestinya perushaan itu harus tahu diri bahwa pembangunan smelter di Sumbawa Barat juga sama pentingnya.
Sebab, jika smelter berada di lokasi tambang maka kesempatan bekerja di daerah semakin besar dengan kehadiran pabrik pengolahan konsentrat tersebut.
"Adanya smelter akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar dan pemerintah daerah, bukan justru kita memberikan nilai tambah bagi daerah lain," ujarnya.
Meski demikian, pihaknya tidak menampik jika sudah berkomunikasi dengan PT NNT terkait persoalan tersebut, namun Newmont beralasan sudah menjalin kerjasama dengan PT Freeport untuk membangun smelter di Gresik Jawa Timur. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur