Ilustrasi kilang minyak. (shutterstock)
Harga minyak AS melonjak ke posisi tertinggi di tahun 2015 pada Rabu (15/4/2015) waktu setempat atau Kamis pagi waktu Indoensia, setelah penurunan tipis dalam produksi minyak AS. Penurunan ini memicu berbaliknya arah pembicaraan bahwa pasar minyak kelebihan pasokan.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan Mei, melonjak 3,10 dolar menjadi 56,39 dolar per barel di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan harga penutupan tertinggi sejak 23 Desember 2014.
Di perdagangan Londong yang menjadi patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman bulan Mei, juga naik 1,89 dolar menjadi 60,32 dolar per barel.
Kenaikan tersebut memperpanjang reli pasar menjadi hari kelima berturut-turut. Pada Rabu pagi, Departemen Energi AS (DoE) melaporkan produksi minyaknya turun 20.000 barel atau 0,2 persen, menjadi 9,38 juta barel per hari, pekan lalu.
Persediaan minyak mentah AS berdiri pada tingkat tertinggi untuk tahun ini setidaknya dalam 80 tahun terakhir, kata DoE, namun kenaikan Minggu lalu lebih kecil dari yang diperkirakan. Analis mengingatkan untuk berhati-hati pada lonjakan harga Rabu ini.
"Saya pikir reli ini akan terhenti," kata Matt Smith, seorang analis di Schneider Electric.
Ia menambahkan, masih terlalu dini untuk hitungan rig AS yang lebih rendah berarti memperlemah pasokan.
"Ya, ada beberapa poin data, tetapi itu tidak berarti AS tidak dipenuhi minyak mentah," katanya.
Sementara itu, Badan Energi Internasional (IEA) yang berbasis di Paris memotong proyeksi pasokan negara-negara non-OPEC, mengutip prospek produksi yang lebih rendah untuk AS dan Kanada serta "memburuknya konflik" di Yaman.
Badan ini juga menaikkan perkiraannya untuk permintaan minyak 2015 sebesar 90.000 barel per hari. IEA sekarang memperkirakan konsumsi 2015 sebesar 93,6 juta barel per hari, naik 1,1 juta barel per hari untuk tahun ini. (Antara)
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan Mei, melonjak 3,10 dolar menjadi 56,39 dolar per barel di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan harga penutupan tertinggi sejak 23 Desember 2014.
Di perdagangan Londong yang menjadi patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman bulan Mei, juga naik 1,89 dolar menjadi 60,32 dolar per barel.
Kenaikan tersebut memperpanjang reli pasar menjadi hari kelima berturut-turut. Pada Rabu pagi, Departemen Energi AS (DoE) melaporkan produksi minyaknya turun 20.000 barel atau 0,2 persen, menjadi 9,38 juta barel per hari, pekan lalu.
Persediaan minyak mentah AS berdiri pada tingkat tertinggi untuk tahun ini setidaknya dalam 80 tahun terakhir, kata DoE, namun kenaikan Minggu lalu lebih kecil dari yang diperkirakan. Analis mengingatkan untuk berhati-hati pada lonjakan harga Rabu ini.
"Saya pikir reli ini akan terhenti," kata Matt Smith, seorang analis di Schneider Electric.
Ia menambahkan, masih terlalu dini untuk hitungan rig AS yang lebih rendah berarti memperlemah pasokan.
"Ya, ada beberapa poin data, tetapi itu tidak berarti AS tidak dipenuhi minyak mentah," katanya.
Sementara itu, Badan Energi Internasional (IEA) yang berbasis di Paris memotong proyeksi pasokan negara-negara non-OPEC, mengutip prospek produksi yang lebih rendah untuk AS dan Kanada serta "memburuknya konflik" di Yaman.
Badan ini juga menaikkan perkiraannya untuk permintaan minyak 2015 sebesar 90.000 barel per hari. IEA sekarang memperkirakan konsumsi 2015 sebesar 93,6 juta barel per hari, naik 1,1 juta barel per hari untuk tahun ini. (Antara)
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Shell Rugi Rp 456 Miliar Akibat Volatilitas Harga Minyak
-
Menteri ESDM Bahlil Usul ke DPR ICP 2026 di Kisaran 60 sampai 80 Dolar AS per Barel
-
Setelah Naik Tinggi Imbas Perang Iran-Israel, Harga Minyak Dunia Akhirnya Stabil
-
Harga Minyak Dunia Makin Anjlok Setelah Kondisi Perang Iran-Israel Kondusif
-
Ada Konflik Iran-Israel, Komisi XI DPR RI Ingatkan Pemerintah Waspadai Lonjakan ICP
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Dari Meja Makan ke Aksi Nyata: Wujudkan Indonesia Bebas Boros Pangan
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok