Suara.com - Di mana ada kemauan di situ ada jalan. Inilah agaknya peribahasa yang sangat sesuai dengan gambaran sosok Piter Titirloloby. Ini adalah sosok seorang penarik ojek yang berhasil mendapatkan beasiswa dari perusahaan INPEX di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Saumlaki (STKIPS), untuk Jurusan Bahasa Inggris.
Pemuda ramah senyum asal Desa Keliobar, Tanimbar Utara, ini memang merupakan sosok yang pantas dikagumi atas kegigihan dan kerja kerasnya. Pasalnya, orang tua Piter bukanlah kalangan dengan rezeki berlebih yang mampu membiayai anaknya mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
Piter tumbuh bersama enam orang saudara. Ayahnya sudah meninggal ketika dia masih duduk di kelas 2 SMP, sementara ibunya lantas harus bekerja banting tulang sebagai petani kebun untuk membiayai kehidupan mereka. Piter pun sejak SMP sudah terbiasa memeras keringat sendiri, demi menggapai ilmu yang lebih tinggi.
"Saya tahu bahwa keadaan ekonomi tidak cukup untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi. Tapi saya ingin selalu mendapatkan pendidikan yang lebih baik," ucap Piter mengisahkan perjuangannya.
Semenjak kecil, Piter sudah menjalani berbagai macam pekerjaan kasar dan keras. Mulai dari sebagai kuli pikul air, kuli bangunan, sebagai pengering kopra, pencari teripang dan sebagainya, semua ia lakukan demi membiayai sekolahnya.
Sepulang sekolah, Piter akan selalu datang ke tempatnya mencari uang dan bekerja hingga petang menjelang. Hingga lantas, dengan tuntutan ekonomi yang semakin mencekik, Piter pun memutuskan menjadi tukang ojek agar mendapatkan penghasilan yang lebih baik.
Sebagai pengojek, untuk mendapatkan rata-rata Rp80.000 sehari, Piter harus bekerja keras dari jam 06.00 sampai jam 14.00, sebelum kemudian malam hari kembali ngojek dari jam 19.00 sampai 22.00. Di saat beristirahat, dia biasanya masih menyempatkan untuk belajar.
Bertemu "Mr D"
Ditemui di acara ramah tamah untuk penerima Beasiswa INPEX di Ambon, beberapa hari lalu, Piter menceritakan bagaimana pekerjaanya sebagai penarik ojek telah mempertemukan dirinya dengan Donny, seorang instruktur Bahasa Inggris yang belakangan membuka jalan hidupnya hingga ia mendapatkan beasiswa.
"Dua tahun lalu, saya bertemu dengan Mr D (panggilan akrab Pak Donny) yang akhirnya menjadi penumpang tetap. Kami sering bertukar cerita, di mana saya mengetahui Pak Donny adalah pengajar dari INPEX Saumlaki English Club," tuturnya.
Untuk diketahui, INPEX sendiri adalah perusahaan Jepang yang bergerak di bidang pertambangan minyak dan gas bumi sejak 1966. Saat ini, Inpex beroperasi di Blok Masela, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, tepatnya di lepas pantai Laut Arafura.
Pada 30 Maret lalu, INPEX memberi bantuan beasiswa peningkatan pendidikan kepada 50 orang mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon. Beasiswa juga diberikan bagi mahasiswa pada tiga sekolah tinggi di bawah Yayasan Pendidikan Tinggi Rumpun Lelemuku Saumlaki (YPT-RLS), yaitu STIAS, STIESA dan STKIPS. Sementara Saumalaki English Club sendiri adalah suatu klub belajar Bahasa Inggris yang didirikan INPEX di ibu kota Maluku Tenggara Barat.
"Mendengar impian saya untuk menjadi sarjana, Mr D selalu menekankan bagaimana Bahasa Inggris sangat penting untuk mencapai pendidikan tinggi," kata Piter lagi.
Piter mengaku awalnya sangat awam dengan Bahasa Inggris. Tetapi karena Mr D tanpa kenal lelah terus membimbing dan memberikan banyak buku dan materi kepadanya, dia pun tertarik dan mempelajarinya dengan tekun.
"Saya sangat bersyukur. Kemampuan menguasai Bahasa Inggris menjadi salah satu kunci utama saya mendapatkan nilai akademis yang memadai dan akhirnya terpilih sebagai penerima beasiswa INPEX," katanya.
Bagi Piter, penguasaan Bahasa Inggris sangat penting, karena di era globalisasi ini hampir semua sumber informasi dan pengetahuan yang ada ditulis dalam bahasa internasional tersebut.
Menariknya, selain mendapatkan beasiswa, kemampuan Bahasa Inggris yang meningkat pesat bahkan membuat Piter ditarik menjadi tenaga pengajar untuk membantu Mr D di Saumlaki English Club. Namun yang lebih hebat lagi, pemuda Tanimbar ini sendiri juga telah membuka kursus Bahasa Inggris pribadi di Saumlaki, yang saat ini menjadi mata pencaharian utamanya.
Dengan tersenyum lebar, Piter pun bercerita bahwa kini dia sudah mempunyai 18 murid dari tingkat SD dan SMP. Pada musim liburan sekolah lalu menurutnya, dia bahkan sudah mengadakan paket liburan sambil belajar Bahasa Inggris di Kepulauan Larat selama dua minggu, yang diikuti 15 murid.
Dengan penghasilan dari mengajar Bahasa Inggris itu, Piter pun mengaku kini tidak lagi harus berpanas-panasan memeras keringat menarik ojek. Sementara baru-baru ini, dia bersama teman-temannya pun telah mengakhiri KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Lauran, di mana mereka menginisiasi pendeklarasian Kampung Bahasa Inggris Lauran sebagai desa binaan mahasiswa-mahasiswi STKIPS.
"Tentu saja saya ingin terus lebih maju dari sekarang," tutur Piter mengenai rencananya ke depan, yaitu ingin menjadi trainer Bahasa Inggris dari Maluku Tenggara Barat dengan kualitas profesional dan mendunia. [Antara]
Berita Terkait
-
Berbekal Airsoft Gun dan KTA Palsu, Polisi Gadungan Tipu Driver Ojol dan Bawa Kabur Motor
-
7 Motor yang Bisa Ngecas HP untuk Ojol, Fitur Power Charger Aman
-
Lebih dari Sekadar Transportasi, Ojek Online Jadi Inovasi yang Mengubah Wajah Mobilitas Kota
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Penumpang Dibuang Ojol Depan DPR Usai Tabrak Truk, Tewas Setelah Seminggu Koma
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya
-
Pertamina Blokir 394.000 Nomor Kendaraan, Tak Bisa Lagi Beli Pertalite dan Solar Subsidi
-
Pertamina Setor Dividen Jumbo ke Danantara, Capai Rp 23 Triliun hingga September 2025
-
BTN Gandeng Arsitek Hingga Pengembang Gali Inovasi Baru Sektor Properti
-
Pemerintah Mau Sulap Thrifting Pasar Senen dan Gedebage, 1.300 Merek Lokal Disiapkan