Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah tipis sebesar satu poin menjadi Rp13.441 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.440 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah kembali bergerak melemah terhadap dolar AS masih didorong oleh sentimen rencana bank sentral AS untuk menaikkan suku bunganya pada tahun ini.
"Fokus investor pasar uang pada pekan ini akan tertuju pada hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan dirilis pada Kamis (30/7/2015) dini hari. Petunjuk waktu untuk the Fed menaikkan suku bunganya akan menjadi poin penting bagi pelaku pasar uang," katanya.
Ia menambahkan bahwa anjloknya harga minyak dunia juga menambah sentimen positif bagi dolar AS. Penurunan harga minyak dunia selalu terasosiasi dengan penguatan dolar AS. Bagi negara pengekspor komoditas seperti Indonesia, hal itu memperbesar peluang turunnya ekspor serta pasokan dolar AS di dalam negeri.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia menambahkan bahwa turunnya indeks manufaktur Tiongkok yang berimbas pada nilai tukarnya menambah sentimen negatif bagi mata uang di kawasan Asia, termasuk rupiah.
Kendati demikian, ia mengharapkan adanya relaksasi kebijakan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membangkitkan industri perbankan, pasar modal, dan industri keuangan non bank (IKNB) dengan tujuan direspon positif oleh pelaku pasar uang sehingga menahan tekanan rupiah lebih dalam terhadap dolar AS.
Pada akhir pekan lalu (Jumat, 24/7), OJK mengeluarkan 35 kebijakan dalam rangka menciptakan stimulus bagi pertumbuhan perekonomian nasional. Kebijakan itu terdiri dari 12 kebijakan di sektor perbankan, 15 kebijakan di sektor pasar modal, empat kebijakan di sektor industri keuangan non bank (IKNB), dan empat kebijakan di bidang edukasi dan perlindungan konsumen.
"Diharapkan kebijakan yang dikeluarkan OJK dapat mendorong pertumbuhan ekonomi domestik sehingga dapat menahan sentimen negatif yang datang dari eksternal," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang
-
BRI Terus Berkomitmen Majukan UMKM Sebagai Pilar Ekonomi Nasional
-
Adakah Pinjaman Tanpa BI Checking? Jangan Mudah Tergiur, Cek Dulu Hal Penting Ini!