Suara.com - Kemarin, Rabu (9/9/2015), Presiden Joko Widodo dan Kabinet Kerja mengumumkan paket kebijakan ekonomi untuk meredam melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan menggairahkan pertumbuhan ekonomi.
Salah satu yang menjadi fokus pemerintah dari paket tersebut adalah mempercepat pencairan dana desa untuk memperbaiki infrastruktur dan meningkatkan daya beli masyarakat. Namun, hingga saat ini, penyerapan dana desa masih berjalan sangat lamban.
"Hingga September 2015, kami sudah menyalurkan dana Rp20,7 triliun, tapi dana tersebut masih mengendap di bank-bank daerah," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat ditemui di kantornya, Kamis (10/9/2015).
Darmin menjelaskan serapan dana desa masih rendah lantaran banyaknya aturan dan persyaratan proses pencairan serta penggunaan dana desa yang mempersulit pencairan dana tersebut. Padahal, pemerintah berharap pencairan dana desa tersebut bisa menjadi stimulus di tengah perlambatan perekonomian nasional.
"Kalau dana desanya dipakai untuk program-program di pedesaan kan bisa jadi motor penggerak untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki daya beli masyarakat kita. Tapi karena harus melalui proses yang panjang seperti RPJMDes ini kan jadi menyulitkan masyarakat," katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya akan mulai menyederhanakan peraturan tersebut agar dana desa yang sudah diberikan tidak hanya mengendap di bank saja.
Ia menjelaskan nantinya, untuk mencairkan dana desa tersebut, kepala desa hanya akan menyusun panduan untuk pengajuan dana desa, di mana hanya berisi beberapa lembar saja dan tidak akan menyulitkan perangkat desa.
"Iya pokoknya kita bikin sesimpel mungkin. Tapi biki peraturan, bukan hal yang mudah bagi kepala desa. Tapi kita akan lakukan secara bertahap," katanya.
Selain perubahan peraturan, pihaknya juga akan memberikan panduan dan pendampingan agar para kepala desa tidak lagi takut untuk mencairkan dana tersebut.
"Panduan dan pendampingan ya pasti. Ada trainning juga biar nggak takut," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
PIP 2025 Mulai Cair untuk Jakarta, Cek Jadwal Gelombang dan Status Sipintar
-
Sinergi Gerak Cepat Hadapi Bencana Sumatera, MIND ID Bersama Danantara Bantu Wilayah Terdampak
-
BRI Gelar Satukan Langkah untuk Sumatra, Beri Bantuan Rp50 M untuk Percepat Pemulihan Bencana
-
Harga Emas Antam Akhirnya Kembali Tembus 2,5 Juta Per Gram
-
Saham SUPA Keok di Tengah Kinerja Positif Cetak Laba Rp122 Miliar
-
Batavia Prosperindo Lewat RFI Kucurkan Rp200 Miliar Transformasi Mal di Batam
-
Update Harga BBM Pertamina, Shell dan Vivo Jelang Natal dan Tahun Baru 2026
-
Aset Tanah Ade Kuswara Kunang Tersebar dari Bekasi, Cianjur Hingga Karawang
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi