Suara.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad menyentil sejumlah industri perbankan yang masih takut memperbesar bisnis dengan melakukan ekspansi ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Padahal, menurutnya, OJK sebagai regulator memprediksikan sejumlah negara tersebut memiliki potensi yang besar dimasa mendatang.
"Negara-negara di kawasan ASEAN ini kalau kita lihat memiliki potensi yang sangat besar. Di sana banyak usaha-usaha kita, tapi belum banyak industri perbankan kita di sana," kata Muliaman dalam pembukaan diskusi bertema Peluang dan Tantangan Industri Keuangan dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN di gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (12/10/2015).
Ia menjelaskan masih minimnya industri perbankan di kawasan ASEAN lantaran para pengusaha cenderung selalu melihat pasar yang sudah besar dan negara maju.
"Pengusaha kita ini terlalu domestic oriented, makanya kita tidak bisa maju dan dikenal oleh pasar lain selain di Indonesia. Jadi ini sebuah sentilan bagi industri kita. Kalau di negara ASEAN itu bisnis keluar suatu keharusan. Kalau kita pasar dalam negeri masih besar jadi pandangan must going out masih sangat kecil. Makanya banyak dari kita yang tidak mau masuk ke negara seperti Kamboja atau lain padahal peluang mereka sangat besar," katanya.
Muliaman mengatakan dengan memperlebar pasar, industri perbankan dapat membantu industri lain mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
"Kita harus sama-sama untuk saling berintergrasi. Lebih baik industri perbankan sudah memulai dari sekarang dari pada keduluan dengan bank - bank lain. Kita ini potensinya besar. Kalau kita bergabung dengan negara-negara ASEAN total komunitinya sebesar enam juta, nah, 40 persennya ini Indonesia. Berarti, kan peran Indonesia ini sangat penting. Makanya jelang MEA ini kita harus sama-sama saling berintergrasi membantu industri lainnya dalam menghadapi MEA ini," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Bahlil: BBM Wajib Dicampur Etanol 10 Persen
-
Didesak Beli BBM Pertamina, BP-AKR: Yang Terpenting Kualitas
-
BPKH Buka Lowongan Kerja Asisten Manajer, Gajinya Capai Rp 10 Jutaan?
-
Menkeu Purbaya: Jangan Sampai, Saya Kasih Duit Malah Panik!
-
Purbaya Kasih Deadline Serap Anggaran MBG Oktober: Enggak Terpakai Saya Ambil Uangnya
-
BKPM Dorong Danantara Garap Proyek Carbon Capture and Storage
-
Mengenal Kalla Group: Warisan Ayah Jusuf Kalla yang Menjadi Raksasa Bisnis Keluarga dan Nasional
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya
-
Harga Mati! ESDM Tetap Sarankan Shell Cs Beli BBM Murni dari Pertamina Hingga Akhir Tahun