Suara.com - Dewan Pengupahan DKI Jakarta yang terdiri unsur pemerintah, buruh dan pengusaha menggelar rapat untuk membahas Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta untuk tahun 2016.
"Memang rapat pembahasan UMP ini sebelumnya sempat tertunda. Awalnya, kami berencana untuk menggelar rapat pada Selasa (27/10) kemarin, tapi ditunda, jadinya hari ini," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Priyono di Jakarta, Rabu (27/10/2015).
Menurut dia, seluruh unsur yang terlibat didalam Dewan Pengupahan DKI itu dipastikan akan hadir dalam rapat tersebut karena dibutuhkan persetujuan dari seluruh unsur untuk menentukan nilai UMP. "Untuk menentukan besaran nilai UMP, harus ada persetujuan dari semua unsur. Jadi, kita tunggu saja hasil sidang nanti. Sejauh ini tidak ada kendala. Kita berharap semuanya berjalan dengan lancar," ujar Priyono.
Dia menuturkan batas akhir penetapan UMP DKi 2016 akan jatuh pada 1 November 2015. Sehingga, sebelum jatuh tempo, Dewan Pengupahan DKI harus menyerahkan rekomendasi nilai UMP kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. "Oleh karena itu, kita berharap rapat berjalan lancar, bisa selesai hari ini juga dan ada keputusannya. Sehingga, pada 1 November 2015 sudah bisa ditetapkan besaran nilai UMP DKI 2016," tutur Priyono.
Sementara itu, terkait keinginan pengusaha agar nilai UMP disesuaikan dengan nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL), pihaknya masih belum dapat memastikannya. Nilai KHL DKI 2016 telah ditetapkan sebesar Rp2.980.000. Nilai tersebut naik sekitar 14 persen dari KHL tahun sebelumnya.
"Ya kita lihat saja nanti bagaimana hasilnya. Semuanya serba mungkin, dan semua orang juga punya keinginan. Jadi, kita lihat saja seperti apa keputusan dalam rapat Dewan Pengupahan hari ini," ungkap Priyono. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga