Suara.com - Presiden RI Jokowidodo meresmikan pengoperasian tiga unit kapal di Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (10/11/2015).
Pengoperasian tiga unit kapal ini ditandai dengan penekanan sirine oleh Presiden RI didampingi Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan.
"Ini untuk memperlancar arus transportasi mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan," katanya.
Tiga jenis kapal yang diresmikan itu meliputi Kapal Pengangkut Ternak KM Camara Nusantara 1, Kapal Perintis 750 DWT KM Sabuk Nusantara 56 dan Kapal Perintis 750 DWT KM Sabuk Nusantara 55.
KM Camara Nusantara1 dan KM Sabuk Nusantara 56 ini diproduksi perusahaan galangan kapal PT Adiluhung Saranasegara Indonesia, sedankan KM Sabuk Nusantara 55 oleh perusahaan galangan kapal PT Dok Bahari Nusantara.
KM Sabuk Nusantara 55 akan ditempatkan di Pelabuhan Kota Baru, Kalimantan Selatan sebagai pelabuhan pangkal dengan kode trayek R-12.
Kapal dengan daya angkut 265 orang dengan 400 ton barang/kargo ini melayani angkutan dari Kotabaru menuju Batulicin - Marabatuan - Marapadan - Matasiri - Marapadan - Marabatuan - Batulicin - Kotabaru - Majeni dan ke Kotabaru lagi.
KM Sabuk Nusantara 56 ditempatkan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebagai pelabuhan pangkal dengan kode trayek R-16.
Kapal ini senilai Rp25 miliar dan pembuatannya mulai 13 Juni 2014 tersebut akan melayani angkutan dari Surabaya menuju Masalembo - Keramaian - Masalembo - Kalianget - Sapudi - Kangean - Pangerungan Besar - Sapekan - Tanjung Wangi - Sapeken - Pangerungan Besar - Kangean - Sapudi - Kalianget - Masalembo - Keramaian - Masalembo dan Surabaya.
KM Camara Nusantara I ditempatkan di Pelabuhan Tenau, Kupang sebagai pelabuhan pangkal dengan kode trayek RT-1.
Kapal dengan biaya Rp56 miliar dengan daya angkut 500 ekor ternak ini melayani angkutan dari Kupang menuju Bima - Tanjung Perak - Tanjung Emas - Cirebon - Tanjung Emas - Tanjung Perak - Bima - Kupang.
Hadir juga dalam acara peresmian itu Ketua KPK Taufikurrahman Ruki, Bupati Bangkalan Moh Makmun Ibnu Fuad dan anggota DPR RI dari Partai Gerindra Nizar Zahro. (Antara)
Berita Terkait
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
-
Bukan Dipecat, Dokter Tifa Bongkar Pengacaranya Mundur, Kini Jadi Garda Depan Roy Suryo
-
Panas! dr Tifa Cs Minta Kasus Ijazah Jokowi Dituntaskan Agar Tak Jadi Beban Prabowo
-
KPK Ungkap 16 Kapal Hasil Akuisisi ASDP Masih Mangkrak di Galangan, Rugikan Perusahaan
-
Daftar Rincian Diskon Tarif Transportasi untuk Libur Akhir Tahun
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Apindo Nilai Janji 19 Juta Lapangan Kerja dari Prabowo Tidak Realistis
-
CORE: Ekonomi Indonesia 2026 Resilien, Tapi Akselerasi Tertahan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%
-
7 Kontroversi Bandara Morowali: Diresmikan Jokowi, Punya 'Kedaulatan' Sendiri?
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
ESDM: Tahun Depan SPBU Swasta Bisa Impor BBM Sendiri Tanpa Bantuan Pertamina
-
Pemerintah Tak Perlu Buru-buru soal Tudingan Impor Beras Ilegal di Sabang
-
Dua Program Flagship Prabowo Bayangi Keseimbangan APBN 2026 dan Stabilitas Fiskal