Suara.com - Direktur Perbankan Syariah Dhani Gunawan Idhat mengatakan, dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan perbankan syariah semakin melambat bahkan mengalami penurunan yang drastis jika dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu.
"Kalau dilihat dalam dua tahun terakhir memang pertumbuhan bank syariah ini sangat melambat hanya sekitar 8 persen mendekati 9 persen. Kalau dibandingkan 10 tahun yang lalu ini jauh sekali, dulu itu sekitar 30 persen. Ini memang merosot sangat tajam," kata Dhani saat menjadi pembicara di Pelatihan Wartawan Otoritas Jasa Keuangan di Hotel Rancamaya, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (21/11/2015).
Ia menjelaskan, penurunan pertumbuhan tersebut disebabkan market share perbankan syariah yang mengalami penurunan dan masih sangat minim.
"Kenapa menurun, karena market sahre kita ini masih minim hanya sekitar 5 persen. Kalau dibandingkan bank konvensional masih jauh. Yang konvensional pertumbuhannya sangat cepat," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini baru ada sekitar 12 perbankan syariah, namun hal tersebut belum mampu menumbuhkan perbankan syariah lebih tinggi lagi.
"Kayaknya 11 ini belum bisa menumbuhkan pertumbuhan perbankan lebih baik lagi. Apalagi sharenya juga sempat mengalami penurunan jadi memang agak susah," katanya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, untuk meningkatkan pertumbuhan perbankan syariah, pihaknya akan terus melakukan perbaikan. Salah satunya dengan menyusun roadmap tentang apa saja kendala yang tengah dihadapi perbankan syariah.
"Caranya kita ini menyusun roadmap. Ada 7 kendala yang dihadapi perbankan syariah. Nah ini kita perbaiki. Dengan begitu bisa menambah market share perbankan syariah," tegasnya.
Ia pun menargetkan, akhir tahun 2019, market share perbankan syariah bisa berada sekitar 10 persen.
"Kalau sekarang kan 4,9 persen. Akhir tahun 2015 targetnya 5 persen. Nah kalau akhir tahun 2019 diharapkan bisa 10 persen. Dengan catatan kendala-kendalanya bisa diselesaikan dengan segera," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Mau Guyur Lagi Dana SAL ke Himbara, BRI-BNI Dapat Berapa?
-
OJK Pastikan Kinerja Industri Perbankan Makin Kuat, Ini Buktinya
-
Di tengah Keterbatasan, Perempuan Ini Hadirkan Layanan AgenBRILink di Kepulauan Mentawai
-
BSI Bongkar Ironi Perbankan Syariah RI: Aset Raksasa, Tapi Penetrasi Pasar Masih Tidur
-
KADIN Soroti Peran Pindar dalam Menjangkau 132 Juta Penduduk Tanpa Akses Keuangan
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
-
Menkeu Purbaya Mulai Tarik Pungutan Ekspor Biji Kakao 7,5 Persen
-
4 Rekomendasi HP 2 Jutaan Layar AMOLED yang Tetap Jelas di Bawah Terik Matahari
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
Terkini
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
-
Menkeu Purbaya Mulai Tarik Pungutan Ekspor Biji Kakao 7,5 Persen
-
Tembus 1 Juta Pengguna, Pegadaian Apresiasi Nasabah Tring! dan Percepat Transformasi Digital
-
Super Apps TRING! Sinergi BRI dan Pegadaian Kembangkan Bisnis Emas
-
Direksi Garuda Dirombak dan Orang Asing Jadi Pejabat, Bos Danantara Singgung soal Korupsi
-
Studi UI Ungkap Industri Kripto Berpotensi Ciptakan 1,22 Juta Lapangan Kerja
-
Direstui OJK, BSI Miliki Dua Direksi Baru
-
Hunian di Bekasi Laris Manis, LPCK Mau Gali Cuan
-
Luhut Minta Rp50 Triliun Kas Negara untuk INA, Menkeu Purbaya Balas Menohok: Mereka Banyak Uang
-
Emas Antam Ngegas Terus, Harganya Kini Rp 2.485.000 per Gram