Suara.com - Kementerian Pertanian mengimpor sapi indukan dari Australia sebanyak 1.000 ekor. Sapi indukan tersebut tiba di Pelabuhan Panjang, Bandarlampung, Kamis (3/12/2015).
Sapi impor tersebut untuk menghasilkan keturunan sapi F1 yang kemudian digemukkan dan memenuhi kebutuhan sapi di Wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
Seribuan sapi yang merupakan kedatangan tahap pertama dan tahap kedua diperkirakan 4.000 ekor pada 2016.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Muladno, mengatakan sapi-sapi tersebut akan dikembangbiakkan di Desa Negarabatin, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur "Sapi indukan tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas pembiakan sapi wagyu yang sudah dikembangbiakkan di daerah tersebut sejak 2012," kata dia.
Ia menjelaskan, dari hasil pembiakan ditargetkan akan menghasilkan sapi dengan jenis F1 untuk digemukkan. Sapi jenis F1 tersebut merupakan persilangan antara 100 persen wagyu dan sapi komposit atau sapi sapi hasil dua kali persilangan atau lebih.
Dirjen tersebut menambahkan keberhasilan impor sapi indukan itu karena adanya lobi pemerintah dengan Pemerintah Australia untuk menyederhanakan protokol kesehatan hewan.
"Berkat penyederhanaan tersebut masa karantina sapi di negara asal berkurang dari 14 hari menjadi 7 hari. Sehingga berdampak secara langsung pada penurunan biaya karantina dan penghematan pada relaksasi protokol impor sebesar Rp2,3 triliun," kata dia.
Dengan masuknya sapi indukan impor tersebut ditargetkan dapat membuat peternak lokal menghasilkan sapi berbobot sekitar 1,3 ton atau lima kali lipat dari sapi lokal. Saat ini produksi sapi lokal hanya memiliki berat sekitar 200 kilogram.
Sementara itu, Provinsi Lampung menjadi salah satu titik pembiakan sapi dan sentra produksi daging sapi yang diandalkan Kementerian Pertanian.
Tiga daerah yang menjadi tempat pengembangan sapi yaitu Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Lampung Timur. (Antara)
Berita Terkait
-
Operasi Pasar Besar-besaran! Kementerian Pertanian Siapkan 1,3 Juta Ton Beras
-
Perjuangkan Hak Hewan, PETA Desak Nintendo Desain Ulang Karakter Sapi
-
Atasi Hama Tikus, Pemkab Indramayu Lepas 200 Ular dan Burung Hantu
-
Emiten BEEF Mau Datangkan 250 Sapi Perah untuk Swasembada Pangan dan MBG
-
Harga Jengkol Meroket Tembus Rp100 Ribu, Resmi Saingi Harga Daging Sapi!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik
-
Rahasia Saldo DANA Kaget untuk Kamu, Klaim 3 Link Aktif Ini Sebelum Kehabisan
-
Gaji DPR Turun Drastis, Dasco: Beban Negara Berkurang, Legislator Bekerja Lebih Baik
-
Pelaksana Ketua LPS Segera Diumumkan, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Apa Itu Scalper? Strategi Andalan Yudo Sadewo Anak Menkeu di Dunia Kripto, Punya Kesan Negatif
-
Adu Aset Properti Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani, Keduanya Tersebar di Berbagai Kota
-
Apa Itu NJOP? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya
-
IHSG Merosot 1,78 Persen, Reshuffle Kabinet Bikin Investor Waspada