Suara.com - Pemerintah melalui Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan kondisi perekonomian Indonesia pada 2016 masih dihantui ketidakpastian. Hal itu disebabkan masih bergejolaknya kondisi perekonomian global. Bahkan dapat dikatakan sebagai puncak dari keterpurukan ekonomi dunia, meski belum memasuki fase krisis dunia.
“Untuk tahun depan kondisi perekonomian global masih bergejolak dan dapat mempengaruhi perekonomian di negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Salah satunya seperti adanya rencana kenaikan suku bunga Fed Rate di Desember 2015 ini akan mempengaruhi di awal tahun,” kata Bambang saat ditemui dalam acara Investor Gathering di gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Senin (7/12/2015).
Penyebab lainnya, lanjut Bambang, perlambatan ekonomi Cina juga turut memengaruhi ketidakpastian ekonomi dunia, dan dampaknya terhadap ekonomi Indonesia. Ditambah data peryumbuhan ekonomi Cina yang mengalami penurunan menajdi berada di posisi dibawah tujuh persen. Tidak hanya itu, penurunan harga komoditas sejak 2012 juga ikut berpengaruh, sejalan dengan tren melemahnya harga minyak dunia sejak 2014.
“Memang untuk tahun depan kondisi perekonomian global masih kurang cerah dan dampaknya bisa berimbas kepada Indonesia,” tegasnya.
Ia pun mengatakan, untuk tahun depan, Indonesia masih belum bisa mengandalkan perekonomian global. Ia pun mengaku telah menyusun beberapa startegi agar perekonomian Indonesia tidak merosot tajam.
“Ada tiga cara yang akan kita lakukan untuk mendongkrak pertummbuhan ekonomi di Indonesia yang diasumsikan sebesar 5,3 persen. Pertama dengan mengandalkan belanja pemerintah. Kedua investasi swasta baik riil maupun portfolio. Ketiga, juga daya beli masyarakat setidaknya ada di seputaran lima persen," ungkapnya.
Tag
Berita Terkait
-
Anak Menkeu Purbaya Sarankan Investasi Bitcoin untuk Hadapi Krisis Ekonomi 2027: Apa Kelebihannya?
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Gak Usah Takut, Saya Udah Jago!' Gebrakan Kontroversial Menkeu Purbaya Jamin RI Aman dari Krisis
-
CSIS: Situasi Sekarang Mirip 1998, Ada Ketidakadilan dan Tekanan Ekonomi
-
5 Rekomendasi Mobil Harga Rp60 Jutaan September 2025: Awet, Cocok untuk Persiapan Krisis Ekonomi
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Revisi UU P2SK Dinilai Beri Perlindungan bagi Nasabah Kripto
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan