Suara.com - Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) Takehiko Nakao mengucapkan selamat atas pembentukan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) yang secara resmi diluncurkan di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok, Sabtu.
"ADB akan bekerja sama erat dengan AIIB dalam mendukung pengembangan kawasan Asia Pasifik, apalagi kami memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun dan jaringan di 31 kantor cabang di negara berkembang," kata Nakao dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (16/1/2016).
Takehiko Nakao telah dua kali bertemu dengan Presiden AIIB Jin Liqun, yakni pada pertemuan tahunan ADB di Baku pada bulan Mei dan di Beijing pada bulan September. Keduanya sepakat untuk mengatasi kendala pembiayaan infrastruktur di kawasan Asia Pasifik.
Sarana infrastruktur di kawasan tersebut relatif sangat penting guna mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan mengurangi angka kemiskinan serta memastikan pentingnya kebijakan yang kuat untuk menjamin kelestarian lingkungan dan kelangsungan berbagai proyek sosial.
Sebelumnya, ADB telah memberikan bantuan kepada sekretariat AIIB sejak tahun lalu untuk menyiapkan beberapa panduan kebijakan operasional terkait dengan bantuan jaminan sosial dan lingkungan serta tata kelola pengadaan.
ADB juga telah memiliki daftar proyek potensial yang bisa diberikan bantuan dengan AIIB, di antaranya sektor transportasi, energi terbarukan, sektor perkotaan, dan air. Persiapan ini dilakukan agar pada pertengahan tahun ini ADB bisa menyalurkan dana pembiayaan bersama AIIB untuk pembangunan infrastruktur.
ADB merupakan lembaga multilateral yang berbasis di Manila, dikhususkan untuk mengurangi kemiskinan di Asia dan Pasifik melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pertumbuhan yang menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan integrasi kawasan.
Sementara itu, peluncuran Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) yang dibentuk pada tanggal 25 Desember 2015, secara resmi dihadiri oleh perwakilan dari 57 negara, Sabtu, termasuk Indonesia yang diwakili oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
Indonesia menjadi salah satu dari 57 negara pendiri AIIB dan diharapkan bisa memberikan kontribusi senilai 672,1 juta dolar AS dalam 5 tahun mendatang. Dengan modal tersebut, Indonesia menjadi donatur terbesar kedelapan di AIIB. (Antara)
Berita Terkait
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Berapa Gaji Sri Mulyani saat Jadi Petinggi Bank Dunia? Kini Kena Reshuffle Prabowo
-
Apa Jabatan Sri Mulyani di Bank Dunia? Kini Dicopot Presiden Prabowo dari Menteri Keuangan
-
Pengeluaran Ongkos Transportasi Warga Bekasi dan Depok Paling Mahal di Dunia
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Warga Ujung Negeri Kini Hidup dalam Terang, Listrik PLN Bawa Harapan Baru
-
SIG Pimpin BUMN Klaster Infrastruktur Perkuat Riset Konstruksi Rendah Karbon
-
Perusahaan Rokok Sampoerna Beli Patriot Bond Rp 500 Miliar, Ini Tujuannya
-
Bahlil Ingin Belajar Produksi Bioenergi Karbon dari Brasil
-
Nasib Perobohan Tiang Monorel Masih Tunggu Perumusan Skema
-
Wacana Kebijakan Kemasan Rokok Polos Dinilai Bisa Ganggu Rantai Pasok IHT
-
Aset Dana Pensiun Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia
-
Menkeu Purbaya dan Bos Pertamina Lakukan Pertemuan Tertutup: Mereka Semakin Semangat Bangun Kilang
-
Sedih, 80 Persen Lansia Gantungkan Hidup di Generasi Sandwich
-
Transaksi Aset Kripto Tembus Rp 446,55 Triliun, Gimana Peluang dan Tantangannya?