Suara.com - Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan sinyal bahwa pemerintah akan merevisi target penerimaan pajak pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 yang dipatok sebesar Rp1360 triliun.
Hal tersebut lantaran, pemerintah memprediksikan perlambatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih akan berlanjut pada 2016. Selain itu, perkonomian global juga diprediksi masih belum pulih sepenuhnya meski Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) telah menaikkan suku bunga acuannya beberapa waktu lalu.
Ia pun menilai, target pajak yang ada dalam APBN 2016 saat ini tidak realistis jika melihat kondisi perekonomian di dunia yang masih menunjukkan perlambatan saat ini.
“Namanya iklim itu jangan dianggap sudah pasti, itu pasti akan lama. kemampuan memperkirakan iklim itu masih agak terbatas. Ya kalau untuk bulan depan mungkin ramalan cukup akurat. Kalau akhir tahun nanti dulu," kata Darmin saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2016).
Ia menjelaskan, terutama soal pajak, itu semua bergantung dari realisasi tahun sebelumnya pada 2015. Jika tidak mencapai target maka revisi target pada tahun berikutnya harus diperbaiki. Sedangkan APBN 2016 disiapkan dari belum sebelumnya.
“Ya itu tadi saya bilang, kalau ramalan bulan depan mungkin cukup akurat. Tapi kalau akhir tahun nanti dulu, karena panjangkan prosesnya. Ya begini yang namanya realisasi APBN itu, yang penerimaan pajak realisasi dari perkiraan realisasi 2015 yang ternyata lebih rendah cukup besar dibandingkan dengan realisasinya. Ya memang mau tidak mau harus ada penyesuaian," tegasnya.
Sekedar informasi, realisasi penerimaan pajak pada 2015 sebesar Rp1000 triliun. Meski menembus Rp1000 triliun, angka tersebut masih jauh dari target yang dipatok Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah (APBN-P) 2015 sebesar Rp1.294 triliun.
Tahun ini, dalam APBN 2016 yang telah ditetapkan, penerimaan pajak negara ditargetkan mencapai Rp1.360,1 triliun. Target tersebut terdiri dari target penerimaan PPh Non Migas mencapai Rp715,8 triliun, Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp571,7 triliun, PPh Migas mencapai Rp41,4 triliun. Ditambah target Pajak Bumi dan Bangunan sebesar Rp19,4 triliun dan pajak lainnya sebesar Rp11,8 triliun.
Berita Terkait
-
Pajak Motor Listrik Bikin Kaget, Cuma Seupil Dibanding Honda BeAT! Yakin Nggak Tertarik?
-
Pemerintah Tengah Mengkaji Gratiskan Pajak BBNKB
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Menkeu Purbaya Mau Gandeng Penjual Rokok Ilegal Biar Tetap Bayar Pajak
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Jurus Jitu SIG dan BRI Latih Puluhan Pelaku UMKM Jualan Online
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini: Emas Antam Bertahan di Rp 2.290.000
-
Bitcoin Gagal Tembus USD 110.000 di Tengah Tekanan Opsi USD 17 Miliar, Pekan Terburuk?
-
Prediksi IHSG Hari Ini di Tengah Pelemahan Bursa Asia Imbas Tekanan Tarif Trump
-
Anggaran MBG Rp 1,2 Triliun per Hari, Begini Kata Menteri Keuangan
-
Berapa Gaji Pejabat BGN yang Urusi MBG? Ini Penjelasannya
-
INET Umumkan Rights Issue Jumbo Rp1,78 Triliun, Untuk Apa Saja Dananya?
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!