Suara.com - Sepanjang 2015 Tambang Emas Martabe mencatat produksi tertinggi sejak beroperasi pada 2013 dengan produksi emas mencapai 302.449 ounce dan perak mencapai 2,53 juta ounce.
Pencapaian 2015 melampaui tahun-tahun sebelumnya di mana produksi tahun 2014 sebesar 275.515 ounce emas dan 2,23 juta ounce perak. Sementara pada 2013 mencapai 281.477 ounce emas dan 1,51 juta ounce perak, kata Presiden Direktur Tambang Emas Martabe, Tim Duffy, dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu (30/1/2016).
Menurut Tim Dufy, pencapaian 2015 yang lebih tinggi dari produksi di dua tahun sebelumnya merupakan hasil kerja keras semua tim di tengah harga emas yang relatif masih rendah.
Penjualan emas pada 2015 juga melampaui tahun sebelumnya. Pada 2015 penjualan emas sebesar 302.448 ounce dan perak sebesar 2.568.455 ounce. Penerimaan dari hasil penjualan emas sebesar 391,5 juta dolar AS atau setara dengan Rp5,4 triliun.
Untuk 2014 penjualan emas sebesar 275.515 ounce dan perak 2.118.152 ounce, sedangkan pada 2013 sebesar 280.363 ounce emas dan 1.464.079 ounce perak.
Sepanjang 2015, harga penjualan emas rata-rata 1.161 dolar AS per ounce dan perak rata-rata 16 dolar AS per ounce.
Tim Duffy mengatakan kegiatan penambangan dan pabrik pengolahan bijih selama 2015, tetap beroperasi lancar dengan hasil melebihi target dan biaya operasional yang bisa terus ditekan.
Pada 2016, Tambang Emas Martabe akan memproduksi 260.000 ounce emas dan sekitar 2,3 juta ounce perak. "Langkah efisiensi masih terus kami jalankan untuk mencapai hasil optimal. Kami akan konsisten berfokus pada upaya penghematan dana operasional maupun modal," katanya.
Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah Kontrak Karya generasi keenam ("CoW") yang ditandatangani April 1997.
Tambang ini telah memiliki sumberdaya 7,4 juta ounce emas dan 70 juta ounce perak dan mulai berproduksi penuh pada awal 2013, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak berbiaya rendah.
Pemegang saham Tambang Emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd sebesar 95 persen. Pemegang lima persen saham lainnya adalah PT Artha Nugraha Agung, perusahaan daerah yang 70 persen sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan 30 persen dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sumatra Utara. (Antara)
Berita Terkait
-
Kementerian ESDM Berhati-hati Tangani Tambang Emas Ilegal di Mandalika
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emiten Tambang ARCI Berbalik Untung di Kuartal III-2025, Raup Laba Bersih USD 71 Juta
-
Bahlil Tak Ambil Pusing Soal Tambang Emas di Mandalika: Proses Hukum Aja!
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025