Suara.com - Pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Toni Prasetiantono menilai tahun 2016 perekonomian domestik berpotensi tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
"Menurut saya, kita sudah 'hit the bottom' (mencapai periode terburuk), sekarang mulai membaik dan sudah timbul confidence dari masyarakat," ujar Toni di Jakarta, Selasa (15/2/2016).
Sepanjang 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,79 persen. Pada tiga bulan terakhir tahun lalu, ekonomi akhirnya tumbuh di atas level psikologis 5,04 persen.
Toni menuturkan, kepercayaan masyarakat terlihat pada triwulan IV 2015 di mana penjualan mobil yang diperkirakan mencapai sekitar 950 ribu unit ternyata realisasinya mencapai lebih dari 1 juta unit.
Menurutnya, melemahnya rupiah yang sempat membuat masyarakat mengerem konsumsinya, kini perlahan sudah mulai berkurang.
"Periode buruk rupiah terus di atas Rp14.000 per dolar AS sudah lewat," kata Toni.
Selain itu, lanjut Toni, kenaikan tingkat suku bunga acuan oleh bank sentral AS The Fed pada Desember 2015 kini tidak lagi membuat adanya ketidakpastian global, walaupun The Fed akan menaikkan secara bertahap suku bunganya pada tahun ini.
Kendati sejumlah faktor menunjukkan tren positif, tahun ini sendiri dinilai masih banyak tantangan terutama terkait harga minyak yang jatuh hingga di bawah 30 dolar AS per barel.
Toni mengatakan, penurunan harga minyak dunia yang berlebihan dapat mengakibatkan kelesuan investasi khususnya di industri migas itu sendiri.
"Harga minyak tidak bisa lebih jelek dari yang sekarang, siapa yang bisa jamin. Bottom (harga terendah) belum tahu berapa. IMF saja memprediksi harga minyak 15 dolar per barel," ujar Toni.
Sebagaimana diketahui, mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2015 tumbuh 4,79 persen. Capaian ini melambat bila dibanding tahun 2014 sebesar 5,02 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 10,06 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 5,38 persen.
Perekonomian Indonesia tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp11.540,8 triliun dan PDB perkapita mencapai Rp45,2 juta atau US$3,377.1. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
ADB Revisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Menjadi di Bawah 5 Persen
-
Di Balik Angka Pertumbuhan 5 Persen: Prabowo Ungkap Realitas Pahit Petani, Nelayan, dan Guru
-
OECD Ramal Ekonomi Indonesia Merosot 4,7 Persen, Pengangguran Naik Tipis di 2025
-
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat, Hanya Tumbuh 4,87% pada Triwulan I 2025
-
Resep Jitu Ekonomi 8 Persen, Prabowo Disarankan Tiru Strategi Orde Baru
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Terus Meroket Hingga Akhir Perdagangan Gara-gara Indeks MSCI
-
RI Kedatangan BBM Ramah Lingkungan Baru Bobibos dengan RON 98
-
Hyundai 'Kebelet' Garap Mobil Nasional Prabowo, Menperin Agus: Tunggu Dulu!
-
Pemerintah Akui Kesejahteraan Petani Dibanding Nelayan-Peternak Masih Jomplang
-
Menkeu Sebut Investasi Reksadana Bisa Bikin Cepat Kaya, Begini Panduannya untuk Pemula
-
Tantangan Sektor Pangan Kian Kompleks, Dirut PT Pupuk Indonesia: Inovasi Jadi Kunci
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Zulhas: Pupuk Indonesia Bisa Bangun Satu Pabrik Setiap Tahun
-
Rupiah Akhirnya Perkasa Hari Ini Setelah 3 Hari Meloyo
-
Pabrik New Ethylene Project Diresmikan, Bahlil : Kita Tak Perlu Lagi Impor!
-
Pemerintah Bongkar Penyelundupan Turunan CPO di Priok, Kerugian Negara Capai Miliaran Rupiah