Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, saat ini Indonesia masih dibayang-bayangi dengan kondisi masih melambatnya ekonomi dunia yang akan berdampak pada Indonesia.
Dimana beberapa harga komoditas yang menunjukkan tren penurunan. Kendati demikian, pihaknya mengaku pemerintah telah menyusun beberapa strategi agar perekonomian di Indonesia lebih bergairah di 2016.
"Sebenarnya pada dua kuartal terakhir di 2015 kita sudah menunjukkan adanya perbaikan. Tapi perbaikan ini harus terus dijaga agar menjadi lebih baik ditahun ini pastinya. Ada beberapa strategi yang sudah dirancang oleh pemerintah," kata Darmin saat memberikan kata sambutannya dalam acara Seminal ISEI di menara BTN, Jakarta, Rabu (2/3/2016).
Pertama, kata Darmin, mendorong masuknya investasi jangka panjang seperti infrastruktur agar perputaran uang di Indonesia dan belanja akan semakin besar sehingga mendongkrak angka pertumbuhan di Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga menyusun investasi di beberapa sektor lainnya seperti pariwisata dan industri untuk mendongkrak perekonomian dalam negeri.
"Mulai dari paket satu sampai terakhir kita bisa mengikuti beberapa pola dalamnya seperti misalnya kita agak fokus mendorong lahirnya regulasi di bidang kawasan apakah industri, pusat logistik berikat yang ternyata banyak pemintanya, karena kita banyak impor, namun stok barangnya ada di Kuala Lumpur atau Singapura," ungkapnya.
Kedua, lanjut Darmin, pemerintah akan terus melakukan penyederhanaan perizina terkait izin investasi atau perdagangan.
"Ketiga mendorong ekspor agar tidak mengalami perlambatan yang terlalu dalam. Tapi sektornya manufaktur sudah bukan sumber daya alam atau komoditas lagi yang kita ekspor," katanya.
Keempat yakni melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Darmin mengatakan, akan terus mendorong belanja modal sehingga mampu untuk mendongkrak perekonomian di Indonesia.
"Ini semua yang akan menjadi fokus pemerintah di tahun 2016. Dengan jalannya strategi-strategi ini di harapkan, ekonomi di Indonesia akan pulih dan semakin kuat ke depannya," kata Darmin.
Mengacu data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 mencapai 4,79 persen, melambat bila dibanding tahun 2014 sebesar 5,02 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 10,06 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 5,38 persen.
Perekonomian Indonesia tahun 2015 diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp11.540,8 triliun dan PDB perkapita mencapai Rp45,2 juta atau US$3,377.1.
Tag
Berita Terkait
-
Di Balik Angka Pertumbuhan 5 Persen: Prabowo Ungkap Realitas Pahit Petani, Nelayan, dan Guru
-
OECD Ramal Ekonomi Indonesia Merosot 4,7 Persen, Pengangguran Naik Tipis di 2025
-
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat, Hanya Tumbuh 4,87% pada Triwulan I 2025
-
Resep Jitu Ekonomi 8 Persen, Prabowo Disarankan Tiru Strategi Orde Baru
-
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Q1 2024 Diproyeksi Capai 5,16 Persen
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya