Suara.com - Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi atau "mixed" terhadap mata uang utama lainnya di New York pada Selasa (Rabu pagi WIB 16/3/2016), karena data ekonomi yang keluar dari negara itu suram.
Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Selasa bahwa perkiraan pendahuluan penjualan jasa ritel dan makanan AS untuk Februari menurun 0,1 persen dari bulan sebelumnya menjadi 447,3 miliar dolar AS, di bawah ekspektasi pasar.
Departemen Tenaga Kerja AS mencatat pada Selasa bahwa Indeks Harga Produsen AS untuk permintaan akhir turun 0,2 persen pada Februari.
Sementara itu, Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan moneter dua pada Selasa. Investor sedang menunggu pengumuman keputusan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Fed yang dipantau secara cermat pada Rabu waktu setempat (16/3/2016).
Sebagian besar ekonom memperkirakan peningkatan risiko penurunan bagi perekonomian AS telah mengangkat rintangan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan Fed pada Maret.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1105 dolar dari 1,1083 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4143 dolar dari 1,4299 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7447 dolar dari 0,7496 dolar.
Dolar dibeli 113,13 yen Jepang, lebih rendah dari 113,82 yen pada sesi sebelumnya. Dolar turun menjadi 0,9873 franc Swiss dari 0,9880 franc Swiss, dan naik tipis ke 1,3362 dolar Kanada dari 1,3270 dolar Kanada. (Antara)
Berita Terkait
-
Rupiah Melemah ke Rp16.426 per Dolar AS, BI Janji Terus Jaga Stabilitas
-
Bank Indonesia Masih Waspadai Dolar yang Bisa Bikin Rupiah Sakit
-
Ekonomi AS Diproyeksi Suram, Harga Emas Dunia Bakal Terus Meroket
-
Di Tengah Pelemahan Rupiah, Ini Jurus BNI Menjaga Kinerja
-
Rupiah Masih Lesu Awal Pekan Ini Lawan Dolar AS
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group