Para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menilai, paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah belum bisa menciptakan lapangan pekerjaan dengan baik dan signifikan.
Pasalnya, belum ada badan atau lembaga pendidikan yang berfungsi menggelar pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) agar mampu bersaing dengan SDM dari negara lain.
"Saat ini kan roda perekonomian di dunia bergerak dengan cepat. Saat itu juga kita butuh tenaga kerja ahli yang siap pakai. Karena untuk menunjang pertumbuhan ekonomi global. Namun sayangnya kita belum banyak lembaga pelatihan tenaga kerja," kata Ketua Umum Kadin, Roesan Roeslani di Hotel Ritz Carton Kuningan, Jakarta Pusat, Selasa (5/4/2016).
Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk segera membangun semua fasilitas eksosistem yang baik untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia.
"Pendidikan itu yang harus diutamakan, agar Indonesia memiliki tenaga kerja yang siap pakai," katanya.
Ia pun meminta kepada pemerintah untuk lebih fokus dalam peluncuran paket kebijakan ekonomi agar tidak berdampak sporadis. Menurut dari klpaket kebijakan ekonomi I hingga XI, pemerintah masih belum fokus.
“Kadin mengingatkan paket ekonomi itu harus memiliki kerangka arah tujuan mau di bawa ke mana. Jika tidak, sifatnya paket-paket ini sporadis. Yang terpenting, paket kebijakan ekonomi harus mampu menciptakan lapangan kerja," katanya.
Sejak pertengahan tahun 2015, Rezim pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla sudah 11 kali meluncurkan paket kebijakan ekonomi. Tujuannya adalah memangkas proses bisnis yang selama ini tidak efisien serta memberikan stimulus bagi dunia usaha agar meningkat daya saingnya. Harapan akhirnya pertumbuhan ekonomi Indonesia terdongkrak semakin maksimal.
Berita Terkait
-
8+4+5 Program Ekonomi 2025: Strategi Baru Pemerintah Pulihkan Perekonomian
-
Pemerintah Punya Target Besar, 8 Paket Kebijakan Ekonomi Jadi 'Jurus' Capai Pertumbuhan 5,2 Persen
-
Spill 8 Paket Kebijakan Ekonomi Baru Pemerintah; Dari Magang Digaji UMP Hingga Cicilan Rumah Murah
-
Anindya Bakrie Nonaktifkan 3 Anggota Kadin Cilegon Usai Minta Jatah Proyek CAA
-
Rano Karno: Pemprov DKI Akan Buka 500 Ribu Lapangan Kerja Baru dan Beri Tempat Gratis untuk UMKM
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Bank Indonesia: Ekspor Kopi Indonesia Laris di Afrika hingga Amerika
-
Harga Emas Hari Ini Kompak Naik Lagi, Siap Borong di Pegadaian?
-
Risiko Galbay Pinjol Bikin Susah Pengajuan Modal, Ini Solusi Perbaiki SLIK OJK
-
WSBP Catat Kontrak Baru Rp1,3 Triliun hingga November 2025, Perkuat Transformasi Bisnis dan Keuangan
-
Fenomena Flying Stock COIN: Adik Prabowo Masuk, Saham Sudah Terbang 3.990 Persen Pasca IPO
-
Dari Industri Kripto untuk Negeri: Kolaborasi Kemanusiaan Bantu Korban Banjir Sumatera
-
Lama Tak Ada Kabar, Sri Mulyani Ternyata Punya Pekerjaan Baru di Luar Negeri
-
Waspada BBM Langka, ESDM Singgung Tambahan Kuota Shell, Vivo, BP-AKR 2026
-
Daftar Pemegang Saham Superbank (SUPA), Ada Raksasa Singapura dan Grup Konglo
-
COIN Siap Perkuat Transparansi dan Tata Kelola Industri Kripto Usai Arsari jadi Investor Strategis