Suara.com - PT Pertamina Persero menjajaki proyek sektor hulu (upstream) di Rusia setelah mendapatkan tawaran bekerja sama dengaan perusahaan minyak dari Negeri Beruang Merah, Rosneft.
"Dalam pembicaraan tentang kerja sama pembangunan kilang di Tuban, Rosneft menawarkan kemitraan terintegrasi dalam investasi sektor hulu di Rusia. Kelemahan di sektor hulu membuat Indonesia memang harus berinvestasi di luar negeri ," ujar Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto usai pertemuan dengan Menteri BUMN Rini Soemarno di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.
Tawaran tersebut langsung ditanggapi serius oleh Pertamina, yang memang terus berusaha mewujudkan ketahanan energi Indonesia, terutama minyak.
Perusahaan yang berdiri tahun 1957 itu sudah mengirimkan tim ke Rusia.
Menurut Dwi, tim bertugas membaca data-data yang terkait dengan proyek hulu tersebut Wakil Dirut bidang Komunikasi Perusahaan Pertamina Wianda Pusponegoro menambahkan data tersebut akan dijadikan pertimbangan wilayah mana saja yang akan diekplorasi lebih lanjut.
"Itu membutuhkan waktu sekitar dua minggu. Setelahnya, akan ditentukan pembangunan blok di mana saja," kata Wianda.
Pertamina sendiri memproyeksikan sekitar sedikitnya 20.000 barel minyak mentah perhari dari Rusia. Jumlah itu bisa membantu produksi minyak nasional yang hanya sekitar 800.000 perbarel ditengah kebutuhan sekitar 1,6 juta barel perhari.
Dalam prosesnya, Pertamina juga akan memutuskan apakah menjadi operator langsung di blok Rusia atau tidak.
"Kalaupun tidak jadi operator, kami akan lakukan dengan sistem bagi hasil. Kami bekerja sama karena Rusia adalah salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia," tutur Wianda.
Adapun Rosneft adalah salah satu perusahaan yang akan terlibat dalam pembangunan kilang minyak di Tuban, Jawa Timur.
Pengumuman pemenang investor asing akan dilakukan dalam dua minggu ke depan. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Lagunya Dipakai Iklan Tanpa Izin oleh Pertamina, Wijaya 80 Ngadu ke DJKI
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
Pertamina Kelola Sumur 'Veteran' Demi Jaga Ketahanan Energi
-
Kuasa Hukum Kerry Sebut Tak Ada Dakwaan Soal Pengoplosan BBM di Kasus Pertamina
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
SMGR Raih Skor 94,79 dari Keterbukaan Informasi
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian NRB Lewat Sinergi Pusat dan Daerah
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung