SPBU milik Rosneft. [Shutterstock]
PT Pertamina (Persero) dan Rosneft kemarin, Rabu (27/4/2016) melakukan pertemuan untuk menindaklanjuti kesepahaman yang sudah dituangkan melalui nota kesepahaman antara kedua perusahaan pada Juni 2015. Pemerintah mendukung upaya kerjasama yang akan dilaksanakan kedua perusahaan.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro dalam keterangan resmi, Rabu (27/4/2016) mengatakan dalam pertemuan kedua pimpinan perusahaan dengan pemerintah, dalam hal ini Menteri ESDM Sudirman Said dan Menteri BUMN Rini Soemarno, pemerintah mengisyaratkan mendukung bagi rencana kerjasama kedua perusahaan baik untuk sektor hulu maupun hilir minyak dan gas bumi.
Rosneft, kata Wianda, memiliki tingkat produksi minyak sekitar 5,2 juta barel per hari di mana 50 persen dari kapasitas produksinya diolah di infrastruktur pengolahan Rosneft sendiri. Perusahaan Rusia tersebut kini mengoperasikan beberapa kilang yang tersebar di China, Jerman, Italia, dan Belanda.
“Pemerintah mengisyaratkan dukungannya terhadap Pertamina dan Rosneft untuk bekerjasama secara konkret dari hulu hingga hilir migas. Selain memiliki sumber pasokan minyak yang besar, Rosneft juga menguasai teknologi pengolahan minyak yang unggul dengan modul-modul yang dapat diimplementasikan untuk mempercepat proyek kilang Pertamina di Indonesia,” kata Wianda seraya menambahkan Kilang Tuban sebagai salah satu proyek yang potensial untuk dikerjasamakan.
“Pemerintah juga mengharapkan ada kesepakatan yang lebih konkret dalam waktu dekat, di mana tahap awal difokuskan pada upaya untuk menjamin kepastian pasokan minyak untuk proyek kilang,” ungkap Wianda.
Selain kerjasama di sektor pengolahan, Rosneft juga membuka diri untuk kerjasama di bisnis hulu. Bahkan, saat ini Pertamina dalam proses pembukaan data room aset hulu migas Rosneft di Rusia. “Semoga dalam waktu dekat ada gambaran lebih konkret untuk kerjasama Pertamina dan Rosneft di bisnis hulu.”
“Kami selaku pemerintah tentu saja mengharapkan semua proses menuju kerjasama konkret antara Pertamina dan Rosneft dapat berjalan dengan cepat. Kerjasama antara kedua perusahaan sangat penting, terutama untuk menjamin ketahanan energi nasional,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno.
Sebelumnya, Pertamina dan Rosneft melakukan penandatanganan MoU di Lenexpo St. Petersburg, Rusia di sela acara St. Petersburg International Economic Forum pada medio Juni 2015. Kerjasama tersebut meliputi bidang hulu dan hilir, termasuk gas dan infrastruktur, serta kerja sama pengembangan sumber daya manusia dalam upaya pemenuhan kebutuhan energi nasional serta bagian dari upaya peningkatan hubungan government to government antara pemerintah RI dan Rusia yang tertuang dalam Bilateral Joint Statement.
Komentar
Berita Terkait
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
Pertamina Kelola Sumur 'Veteran' Demi Jaga Ketahanan Energi
-
Kuasa Hukum Kerry Sebut Tak Ada Dakwaan Soal Pengoplosan BBM di Kasus Pertamina
-
Update Harga BBM Terbaru: Pertamina, Shell, Vivo, dan BP per Desember 2025
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
-
Pemerintah Bidik Gig Economy Jadi Mesin Ketiga Pendorong Ekonomi Nasional
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Jelang Akhir Tahun, BSI Siapkan Uang Tunai Rp15,49 Triliun
-
Menko Airlangga Puja-puji AI, Bisa Buka Lapangan Kerja
-
Hans Patuwo Resmi Jabat CEO GOTO
-
Airlangga Siapkan KUR Rp10 Triliun Biayai Proyek Gig Economy
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Pabrik VinFast Subang Digeruduk Massa Sehari Usai Diresmikan, Minta 'Jatah' Lokal
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%