Staf Khusus Menteri Keuangan, Arif Budimata mengaku, pemberlakuan rencana tax amnesty atau tindakan pemutihan pajak kepada wajib pajak sangat mendesak untuk segera diberlakukan.
Pasalnya, hal ini dilakukan agar dapat mempercepat perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui repatriasi aset.
"Sebenarnya pemerintah dengan DPR sudah sepakat untuk menyelesaikan UU Tax Amnesty ini. Dengan adanya Tax Amnesty ini diharapkan bisa menambah likuiditas domestik. Kalau Likuiditas domestiknya baik, sektor rill jalan, sektor moneter juga jalan, dan bisa memperbaiki nilai tukar rupiah," kata Arif dalam diskusi "Berburu Dana Repatriasi" Veteran Cafe and Resto, Jakarta Pusat, Senin (9/5/2016).
Ia menjelaskan, dengan bertambahnya likuiditas domestik, target Presiden Joko Widodo untuk menurunkan suku bunga kredit di perbankan menjadi single digit dapat tercapat dalam waktu yang tidak terlalu lama.
"Presiden kan ingin suku bungan perbankan di Indonesia ini menjadi single digit agar mempermudah masyarakat dalam menjalankan usaha. Jadi bukan hanya, semata-mata mengejar target penerimaan pajak, tetapi ini menyasar ke semua sektor," ungkapnya.
Oleh sebab itu, pihaknya sabgat berharap kepada DPR, agar pada 18 Mei 2016 mendatang, sidang pembahasan RUU Tax Amnesty dapat berjalan sesuai rencana. Sehingga, akhir Mei 2016, kebijakan Tax Amnesty ini dapat segera diberlakukan.
"Tanggal 18 Mei kan mau sidang. Semoga bisa berjalan dengan baik dan dapat direalisasikan akhir Mei 2016," kata Arif.
Berita Terkait
-
Hotman Paris Setuju dengan Menkeu Soal Tax Amnesty, Tapi...
-
Menkeu Purbaya Menolak, Hotman Paris Justru Desak RUU Tax Amnesty Disahkan: Negara Perlu Uang!
-
Purbaya Tegas Tolak Tax Amnesty Jilid III, Sebut Celah Kibul Pajak
-
Menkeu Purbaya Tolak Tax Amnesty, Apa Itu Pengampunan Pajak yang Bisa 'Sucikan' Harta Orang Kaya?
-
Tax Amnesty Jilid 3 Terancam Batal, Menkeu Purbaya Sebut Kebijakan Bikin Wajib Pajak 'Kibul-Kibul'
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok
-
Permudah Klaim, BUMN Pengelola Dana Pensiun Ini Genjot Layanan Digital