Suara.com - Lembaga pemeringkat Standard & Poor's menurunkan peringkat kredit Uni Eropa pada Kamis, mengutip kekhawatiran tentang kesatuan blok tersebut setelah Inggris memutuskan keluar, tapi pejabat senior Uni Eropa mengatakan dampaknya akan minimal.
Standard & Poor's memangkas peringkat Uni Eropa menjadi "AA" dari "AA+", mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah "menilai ulang pendapatnya atas kohesi dalam Uni Eropa" dan bahwa blok itu mungkin memiliki anggaran kurang fleksibilitas setelah kepergian Inggris.
Beberapa pihak anti-Uni Eropa di Eropa menyambut keputusan Inggris untuk meninggalkan blok tersebut dan telah menyerukan referendum mereka sendiri, terutama di Prancis.
"Proyeksi pendapatan, perencanaan modal jangka panjang, dan penyesuaian buffer keuangan penting Uni Eropa akan menjadi subjek ketidakpastian yang lebih besar," kata lembaga pemeringkat dalam sebuah pernyataan.
Namun demikian, Standard & Poor's mengatakan ia memberikan prospek tetap stabil.
Seorang pejabat senior Uni Eropa yang terlibat dalam kebijakan ekonomi blok itu mengatakan, penurunan peringkat dari satu lembaga tidak akan mempengaruhi Uni Eropa karena investor mengambil rata-rata semua peringkat pada persyaratan modal, berarti dalam prakteknya Uni Eropa tetap memiliki peringkat kredit terbaik.
Pejabat itu mengatakan Brussels tidak punya indikasi bahwa penurunan peringkat lainnya akan mengikuti.
Seorang juru bicara untuk dana talangan (bailout) zona euro, Mekanisme Stabilitas Eropa (ESM), menolak untuk berkomentar. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya