Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja modal hingga akhir Juni 2016 mencapai Rp44,4 triliun atau lebih tinggi dari realisasi pada periode sama tahun 2015 sebesar Rp26,9 triliun.
Dalam laporan realisasi APBN semester I-2016 yang diterima di Jakarta, Jumat (22/7/2016), penyerapan belanja modal ini lebih tinggi sebesar Rp17,5 triliun dari periode akhir Juni 2015.
Penyerapan belanja modal ini didukung oleh percepatan belanja di kementerian teknis yang terkait dengan infrastruktur yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Perhubungan.
Hal tersebut dikarenakan adanya percepatan lelang pengadaan barang dan jasa yang dimulai sejak awal tahun 2016, sehingga telah terjadi peningkatan belanja modal yang cukup signifikan.
Selain itu, realisasi belanja barang juga mengalami peningkatan yaitu dari sebelumnya pada akhir Juni 2015 sebesar Rp50,7 triliun menjadi Rp94,6 triliun pada akhir Juni 2016.
Realisasi belanja pegawai ikut mengalami peningkatan dari sebelumnya pada akhir Juni 2015 sebesar Rp75,5 triliun menjadi Rp100,9 triliun pada akhir Juni 2016.
Namun, realisasi bantuan sosial menurun pada akhir Juni 2016 menjadi Rp22,9 triliun, dari sebelumnya pada akhir Juni 2015 sebesar Rp42,2 triliun karena ada beberapa pos bantuan sosial yang dialihkan ke belanja barang.
Secara keseluruhan, tingginya belanja modal dan belanja barang hingga pertengahan tahun berdampak pada peningkatan realisasi belanja Kementerian Lembaga yang telah mencapai Rp262,8 triliun atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp195,3 triliun.
Sementara itu, realisasi belanja Kementerian Lembaga dengan pagu terbesar hingga akhir Juni 2016 antara lain Kementerian Pertahanan Rp40,1 triliun, Polri Rp31,4 triliun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Rp28,5 triliun, Kementerian Kesehatan Rp23,3 triliun, dan Kementerian Agama Rp21,7 triliun.
Kemudian, Kementerian Keuangan Rp15,8 triliun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp14,6 triliun, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Rp14 triliun, Kementerian Perhubungan Rp11,1 triliun, dan Kementerian Pertanian Rp9,4 triliun. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera