Suara.com - Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) menyarankan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menyusun pengelolaan yang dibutuhkan untuk mempercepat penyerapan anggaran yang dinilai masih rendah selama kuartal I-2016.
"KKP tidak memiliki sistem pengelolaan anggaran hulu ke hilir, mulai dari penyusunan, penggunaan, pengawasan sampai dengan evaluasi," kata Sekretaris Jenderal Kiara Abdul Halim kepada Antara di Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Pernyataan tersebut dikemukakan Abdul Halim ketika ditanyakan mengenai realisasi belanja KKP pada kuartal I-2016 ternyata baru 4 persen berdasarkan data dari Kementerian Keuangan.
Padahal, sejumlah kementerian seperti Kementerian Sosial telah berhasil merealisasikan 22,4 persen dari pagu anggaran, serta Kementerian Keuangan merealisasikan 15,6 persen dari pagu.
Menurut Abdul Halim, para kuasa anggaran di KKP dinilai mengalami kebingungan dalam menyalurkan anggaran yang sejatinya disusun sendiri oleh mereka, "Tidak mengherankan kalau kemudian serapan anggarannya baru 4 persen dari Rp15,8 triliun," kata Sekjen Kiara.
Untuk itu, ujar dia, seharusnya KKP menyusun pengelolaan anggaran yang transparan dan bisa diakses kapan pun.
Selain itu, lanjutnya, Kiara juga mendesak para direktur jenderal dan kepala badan di KKP untuk membuat laporan pemakaian tahun sebelumnya, mulai dari manfaat dan kendala yang dihadapi.
"Jika kedua hal ini dilakukan, niscaya akan ada perbaikan serapan anggaran di KKP," ujar Abdul Halim.
Sebagaimana diwartakan, Menteri Kelautan dan Perikanan menegaskan bahwa KKP harus menjadi agen perubahan dalam hal pemanfaatan dan transparansi APBN.
"KKP sebagai 'agent of change', inisiatif membuat perubahan untuk penggunaan APBN yang transparan dan sesuai dengan pemanfaatannya. Kita harus menjalankan amanah pembelanjaan uang negara," kata Susi Pudjiastuti.
Menteri Susi juga menjelaskan bahwa kunci peningkatan ekonomi kelautan ada di tangan para pegawai KKP. Dengan pemanfaatan APBN yang transparan dan sesuai dengan kebutuhan maka dinilai dapat membantu ekonomi kelautan menjadi lebih baik.
Dia menginginkan KKP harus mewujudkan program yang lebih nyata dan konkret, serta tingkat harga-harga yang dimasukkan dalam APBN diharapkan lebih wajar, umum, dan benar.
"Kita tidak boleh asal habiskan anggaran. Tidak boleh ada kebocoran dan 'mark up'," kata Menteri Kelautan dan Perikanan.
Ia mengemukakan bahwa anggaran yang dikeluarkan harus bisa dipertanggungjawabkan karena transparansi publik adalah hal yang sangat esensial. (Antara)
Berita Terkait
-
5 Seleb Bollywood Melahirkan Anak Pertama di 2025, Kiara Advani Sampai Katrina Kaif
-
KKP Amankan Kapal Ikan Asing Ilegal di Perairan Natuna
-
Jaga Kelestarian Laut, KKP Terapkan Batasan Penangkapan Ikan Maksimal 7 Juta Ton
-
Target Ambisius KKP: Bangun 1000 Kampung Nelayan Merah Putih Hingga 2026, Apa Dampaknya?
-
KKP Geruduk Halmahera Timur: Tambang Ilegal Disegel
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga