Chief Market Analyst Forextime Jameel Ahmad menyatakan bahwa akhir minggu lalu, Rupiah ditutup dengan sedikit tekanan. Namun ini merupakan kerugian marjinal akibat naiknya pasangan mata uang USD-IDR sebesar 0,17% persen di hari Kamis (4/8/2016) dan berkaitan juga dengan pergerakan yang kita saksikan di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Seperti yang sudah kita ketahui di masa lalu dengan pasar ekuitas besar, saat mereka bergerak naik, terdapat efek terhadap mata uang dan baru-baru ini hal tersebut terjadi pada Nikkei/Yen FTSE/Pound dan DAX/Euro, sebagai beberapa contohnya. Yang perlu disebutkan juga adalah optimisme yang menjamin perekonomian Indonesia dan pergerakan bertahap dan terus maju sepanjang 2016. Ini dapat membantu masa depan yang lebih cerah bagi perekonomian yang disadari semua orang sebagai potensi yang menjanjikan," kata Jameel dalam keterangan resmi, Senin (8/8/2016).
Terdapat kemajuan pada kebijakan keuangan sepanjang 2016, yang seharusnya dapat menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi di saat tidak dapat menghindari fakta bahwa resiko eksternal membebani pertumbuhan global. Ditambah lagi, pemulihan fiskal dilakukan bertahap dan terdapat optimisme terhadap gabungan beberapa faktor yang dapat membantu Indonesia menghindari sorotan berita bahwa pertumbuhan domestik mendekati level rendah.
Optimisme yang baru-baru saja terjadi merupakan kejadian yang sudah saya perkirakan dan sampaikan di sekitar pertengahan tahun 2015 lalu. Yang sering tidak disadari oleh banyak kalangan adalah bahwa Indonesia memiliki jangkauan yang relevan yang dapat membantu untuk melonggarkan kebijakan ekonomi dalam beragam cara yang berbeda, yang tidak dapat dilakukan oleh bank sentral atau negara lain karena mereka hanya memiliki memiliki jangkauan yang terbatas.
Sebagai acuan, perlu dicatat bahwa sepanjang 2015 India sangat aktif dalam memperkenalkan stimulus baru walaupun hal ini menyebabkan ekonomi India dianggap sebagai cerita sukses unik di 2016 karena resiko eksternalnya. "Seharusnya terdapat kepercayaan diri dan optimisme bahwa tindakan yang dilakukan sejauh ini sepanjang 2016 di Indonesia dapat menjanjikan masa depan yang lebih cerah bagi ekonomi lokal," tutup Jameel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru
-
Modal Dedaunan, UMKM Ini Tembus Pasar Eropa dan Rusia dengan Teknik Ecoprint
-
Perubahan Komisaris Bank Mandiri Dinilai Strategis Dukung Ekspansi Bisnis
-
Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, UBS dan Galeri24 di Pegadaian Makin Mengkilap
-
Grab Tawarkan Jaminan Tepat Waktu Kejar Pesawat dan Kompensasi Jutaan Rupiah
-
Kuota Mudik Gratis Nataru Masih Banyak, Cek Syarat dan Rutenya di Sini
-
Asuransi Simas Jiwa Terapkan ESG Lewat Rehabilitasi Mangrove
-
Baru Terjual 54 Persen, Kuota Diskon Tarif Kereta Api Nataru Masih Tersedia Banyak
-
Kemnaker Waspadai Regulasi Ketat IHT, Risiko PHK Intai Jutaan Pekerja Padat Karya