Ketua Umum Forum Ekonomi Konstitusi Defiyan Cori menilai ketimpangan ekonomi Indonesia saat ini semakin mengkhawatirkan. Oleh sebab itu, diperlukan kebijakan afirmatif yang sungguh-sungguh dari pemerintah.
"Implementasi Trisakti dan Nawacita harus secara tegas ditunjukkan secara teknis melalui perubahan kebijakan teknis penyaluran kredit di perbankan. Artinya, porsi kredit terbesar harus diarahkan bukan pada debitur lama yang saat ini skala bisnisnya sudah menggurita," kata Defiyan dalam surat elektronik, Jumat (26/8/2016).
Tanpa kebijakan ini, menurut Defiyan, mustahil rasio gini Indonesia akan berubah dari 0,41 ke arah lebih rendah dari angka itu.
Defiyan mengatakan diperlukan perubahan kebijakan teknis penyaluran kredit dari industri perbankan kepada dunia usaha. Misalnya syarat jaminan dihilangkan, maka redistribusi asset akan dapat berjalan secara bertahap.
"Pemerintah lah yang bertindak sebagai penjamin dan ada skema pendampingan untuk membantu manajemen usahanya atau bahasa lain di bisnis korporasi adalah konsultan," tutup Defiyan.
Mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2016, penyaluran kredit industri perbankan mencapai Rp4.168,30 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp1.961,58 triliun untuk kredit modal kerja, Rp1.058,63 untuk kredit investasi dan Rp1.148,09 triliun untuk kredit konsumsi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga